BANDUNG, iNews.id - Kegiatan perpeloncoan pramuka yang digelar pelajar SMAN 1 Ciamis berjuluk lingkaran setan. Dalam kegiatan ini peserta diminta berbaris melingkar dan masing-masing harus saling memukul.
Akibat perpeloncoan dengan cara kekerasan dengan alasan pelatihan basis dan menguji kekuatan ini, 18 siswa luka-luka lebam di wajah dan bibir pecah. Bahkan tiga dari 18 siswa yang menjadi korban mengalami trauma psikis sehingga takut ke sekolah.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo. "Ada 18 siswa junior selolah itu yang menderita luka luka. Lebam. Kegiatan pelatihan basis kepramukaan itu tradisi tahunan yang digelar oleh siswa senior tanpa sepengetahuan sekolah dan dinas pendidikan setempat," kata Kabid Humas Polda Jabar kepada wartawan, Jumat (14/1/2022).
Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, kasus ini sedang diselidiki Satreskrim Polres Ciamis setelah menerima laporan pada Rabu (13/1/2020). Polisi tengah melakukan penelusuran dan klarifikasi terhadap penyelenggara tersebut.
Langkah yang dilakukan saat ini, pemeriksaan awal saksi dan terlapor, serta melakukan visum, juga koordinasi dengan kepala cabang dinas pendidikan," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo.
Diberitakan sebelumnya, Polres Ciamis tengah memeriksa intensif tiga terlapor kasus perpeloncoan disertai kekerasan yang dialami 18 siswa SMA di Kabupaten Ciamis. Sampai saat ini polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus itu. "Terlapor ada tiga orang. Nanti ada pemeriksaan lagi. Baru pemeriksaan awal. Kami masih menunggu hasil visum sebelum naik jadi penyidikan. Sekarang masih penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo ditemui di Mapolrestabes Bandung, Kamis (13/1/2022).
Kombes Pol Ibrahim Tompo menyatakan, kronologi kejadian berawal pada 7 Januari 2022. Di satu SMA ada grup pelatihan pramuka yang diawaki oleh senior, menggelar kegiatan yang berlangsung di rumah salah satu senior.
Editor : Miftahudin