Sutarman mengatakan, saat awal dirinya berjualan lumpia, dagangannya tak langsung laku. Pernah satu hari hanya terjual dua buah lumpia saja.
"Kadang satu hari jualan itu cuma laku dua biji. Saya itu berjuang luar biasa mati-matian, sungguh," ungkapnya
Dengan modal semangat dan berjuang begitu keras, akhirnya Sutarman berhasil meningkatkan penjualan, dari mulai pembelian 10 buah, 25 buah hingga akhirnya mendirikan sebuah toko.
Saat ini, Sutarman telah memiliki beberapa karyawan. Mereka bekerja untuk membuat kulit lumpia, isian lumpia serta pelayanan di toko.
Keuletannya membuahkan hasil, saat ini dia bisa memproduksi ribuan lumpia hanya dalam waktu satu hari saja.
"Paling kalau sekarang bisa habis 500 lumpia. Kulitnya itu bisa hampir 10.000 kulit," ujar Sutarman.
Itulah kisah perjuangan Sutarman, seorang tukang becak yang sukses memiliki toko lumpia yang terkenal di Semarang. Semoga kisah Sutarman bisa menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian agar tak kenal lelah dalam meraih sukses.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait