JAKARTA, iNews.id - Isu Presiden Joko Widodo tiga periode yang terus bergulir akhir-akhir ini ditanggapi politikus Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia mengecam pihak-pihak yang sengaja meramaikan wacana tersebut, karena dianggap tidak berdasar.
Menurut Ketua BKSAP DPR ini, konstitusi RI sekarang sudah benar yakni membatasi masa jabatan presiden maksimal dua periode. Aturan ini sesuai semangat perubahan dan demokrasi. “Kalau hasil 2 periode baik, tinggal dilanjutkan penggantinya. Kalau 2 periode kacau dan berantakan, diperbaiki presiden baru,” kata Fadli melalui Twitter, Senin (21/6/2021).
Justru Fadli mempertanyakan ketika isu Jokowi 3 periode digelindingkan terus. Apalagi, Presiden Jokowi dalam banyak kesempatan menegaskan tidak berniat atau berencana menjabat tiga periode. Fadli menduga ada pihak-pihak yang inin mencari untung dari isu ini. “Di luar itu (dua periode), mungkin ada yang cari kesempatan dan cari proyek,” kata orang dekat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ini.
Isu Jokowi 3 periode kembali mencuat setelah sekelompok orang meluncurkan Sekretariat Nasional Jokowi-Prabowo (Seknas Jokpro) 2024. Salah satu penggagas seknas tersebut, yakni Direktur Indo Barometer M Qodari. Qodari menyebut Jokpro 2024 untuk menghilangkan polarisasi yang terjadi di masyarakat sebagaimana terjadi pada Pilpres 2014 dan 2019.
Polarisasi diperkirakan kembali muncul pada Pilpres 2024. Ketika itu masyarakat terbelah sangat tajam karena sebagian mendukung Jokowi dan lainnya berpihak pada Prabowo. Sejumlah kalangan mengkritik keras peluncuran seknas ini karena dianggap sebagai salah satu upaya menggelindingkan kembali wacana Jokowi 3 periode.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD juga merespons dengan menyatakan ketidaksetujuannya. Salah satu keberadaan konstitusi, kata dia, untuk membatasi kekuasaan baik lingkup maupun waktunya.
Editor : Miftahudin