Asal Usul Bahasa dan Aksara Jawa hingga Menjadi Aksara Terindah di Dunia

Inas Rifqia Lainufar
Asal Usul Bahasa dan Aksara Jawa, Hingga Menjadi Aksara Terindah di Dunia. Foto : Istimewa

JAKARTA, iNewsCirebon.id -Menarik untuk diulas Asal usul Bahasa Jawa di Indonesia,Bahasa Jawa sendiri menjadi bahasa daerah paling banyak digunakan

Sementara itu, bahasa ini berada di urutan ke-11 sebagai bahasa dengan penutur terbanyak di dunia. Aksaranya, Hanacaraka bahkan masuk dalam daftar aksara terindah di dunia. Indonesia, Bahasa Jawa menjadi bahasa daerah paling banyak digunakan.

Adapun asal muasal Bahasa Jawa yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Sabtu (28/10/2022) adalah sebagai berikut.

Asal usul Bahasa Jawa

Perlu diketahui bahwa akar Bahasa Jawa adalah Bahasa Aram. Bahasa Aram telah digunakan oleh penutur di kawasan pantai Levant di laut Tengah hingga ke timur Tigris sejak abad ke-12 sebelum Masehi.

Lalu, orang Yahudi membawa Bahasa Aram ke Afrika Utara, Eropa, Persia, India, dan bahkan Tiongkok. Digunakan di berbagai tempat, Bahasa Aram pun terpecah berdasarkan pengaruh yang diberikan di wilayah masing-masing.

Dari sanalah, terlahir Bahasa Brahmi yang menjadi turunan Bahasa Aram. Bahasa Brahmi tersebut banyak digunakan di India pada masa pemerintahan Raja Ashoka dari tahun 270 SM – 232 SM. 

Dari Bahasa Brahmi, terpecah kembali menjadi berbagai dialek berdasarkan wilayah. Dialek tersebut adalah Brahmi India Utara dan Brahmi India Selatan.

Kemudian, dialek Brahmi India Selatan melahirkan Bahasa Sansekerta dengan Aksara Pallawa. Aksara Pallawa inilah yang tersebar dan digunakan hingga ke Asia Tenggara, termasuk Laos, Kamboja, dan Thailand. 

Menurut catatan sejarah, Aksara Pallawa telah digunakan pada masa Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara. Hal itu dibuktikan dengan adanya Prasasti Mulawarman di Kutai yang ditulis menggunakan aksara tersebut. 

Sementara itu di Jawa, Aksara Pallawa berkembang menjadi Aksara Kawi. Aksara Kawi ini kerap disebut sebagai Aksara Jawa Kuno dan menjadi cikal bakal bahasa Jawa Kuno. 

 

 

Seiring dengan berjalannya waktu, Aksara Pallawa mengalami banyak perkembangan. Pada tahun 1250 – 1450 M atau bertepatan dengan masa pemerintahan Kerajaan Majapahit, Aksara Pallawa yang digunakan sangat berbeda dengan induknya.

Perkembangan itu kembali terjadi pada abad ke-15, dimana Aksara Pallawa yang digunakan pada masa itu menjadi cikal bakal Aksara Jawa Baru atau Jawa Modern. Aksara itu diketahui masih eksis sampai saat ini atau biasa dikenal sebagai Aksara Ha-Na-Ca-Ra-Ka atau Carakan.

Dari sana, Bahasa Jawa kembali terpecah menjadi berbagai dialek tergantung pada wilayah penuturnya. Dialek yang dimaksud termasuk Dialek Banyumasan, Dialek Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network