Berikut 12 Ramalan Baba Vanga, Peramal Buta yang Prediksi Tragedi 11 September WTC

Susi Susanti
Berikut 12 Ramalan Baba Vanga, Peramal Buta yang Ramalkan Tragedi 11 September

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Peramal buta Baba Vanga, peramal buta asal rusia sangat terkenal di dunia, karena hampir semua ramalannya terbukti menjadi kenyataan. Meski sudah meninggal pada pertengahan 90-an dalam usia 85 tahun, tetapi Eropa Timur mengisyaratkan apa yang bisa diharapkan di masa depan dan dikenal sebagai 'Nostradamus dari Balkan'.

Ini adalah beberapa prediksi atau ramalan yang dilakukan Vanga"

1. Bencana kapal selam nuklir Kursk

Pada 1980, Vanga meramalkan bahwa pada Agustus 1999, Kursk akan ditutupi dengan air dan seluruh dunia akan menangis karenanya.

Kursk adalah kapal selam Rusia yang Tenggelam di Laut Barents pada 12 Agustus 2000, menewaskan semua penumpang.

2. 9/11

“Horor, horor! Saudara-saudara Amerika akan jatuh setelah diserang oleh burung baja. Serigala-serigala akan melolong di semak-semak, dan darah tak berdosa akan tercurah,” terangnya pada 1989.

Pada 11 September 2001, pesawat yang dibajak oleh ekstremis Islam menghantam World Trade Center (WTC) di New York, menewaskan ribuan orang.

3. Eropa tidak akan ada lagi

Menurut Baba Vanga, benua itu akan tidak ada lagi pada 2016, dan yang tersisa hanyalah ruang kosong dan gurun, hampir tanpa bentuk kehidupan apa pun. 

Jelas tidak sepenuhnya benar, tetapi Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa (UE) pada 23 Juni 2016, menciptakan banyak kekacauan. Dia mengatakan bahwa senjata kimia akan digunakan oleh ekstremis melawan Eropa (atau mungkin agen saraf).

4. Barack Obama akan menjadi Presiden terakhir AS

Baba Vanga telah meramalkan bahwa Presiden AS ke-44 akan menjadi orang Afrika-Amerika, tetapi dia juga menambahkan bahwa dia akan menjadi yang terakhir.

Dia mengklaim dia akan meninggalkan kantor pada saat negara akan berada dalam kehancuran ekonomi, dan akan ada kesenjangan besar antara negara bagian utara dan selatan - seperti yang terjadi selama Perang Saudara Amerika.

Baba juga tampaknya memprediksi bahwa Presiden ke-45 Amerika Serikat Donald Trump -akan menghadapi krisis yang akan menghancurkan negara.

“Semua orang akan menaruh harapan mereka padanya untuk mengakhirinya, tetapi yang terjadi sebaliknya; dia akan menjatuhkan negara dan konflik antara negara bagian utara dan selatan akan meningkat,” ujarnya.

Beberapa berspekulasi referensi ke "utara dan selatan" bisa berarti Korea Utara dan Selatan.

Editor : Miftahudin

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network