JAKARTA, iNewsCirebon.id - Mengalami panik karena terjebak di situasi ricuh tak menyenangkan, contohnya kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu 1 Oktober lalu adalah hal alamiah.
Dalam dunia medis, kepanikan yang terjadi saat kericuhan dalam sebuah kerumunan tersebut, dikenal dengan istilah panic crowds. Panik karena kerumunan yang sifatnya tegang, ketika setiap orang ingin menyelamatkan diri dari suatu bahaya yang datang mengancam secara tiba-tiba.
Rasa panik yang menyergap ini, timbul dari hormon-hormon stress yang dilepaskan oleh SSA yang terstimulasi akibat ancaman atau rasa takut dalam suatu kericuhan di kerumunan dan menimbulkan beberapa dampak pada kondisi kesehatan orang yang mengalaminya. Melansir Alodokter,Senin (3/10/2022) mari simak ulasan singkat lima dampak Panic Crowd di bawah ini.
1. Jantung berdetak keras: Jantung berdebar cepat dan keras, untuk memenuhi kebutuhan oksogen ke otot tungkai, yang membutuhkan banyak tenaga bila akan berkelahi atau lari. Pada respon (freeze) mematung, maka detak jantung bisa menurun.
2. Paru-paru bekerja lebih keras: Paru-paru bekerja lebih cepat untuk memasok lebih banyak oksigen ke dalam darah untuk persiapan fight or flight. Sebaliknya, bila syaraf parasimpatik yang lebih dominan, nafas justru tertahan atau sesak.
3. Lebih sensitif: Saat mengalami panic crowd, panca indera manusia jadi lebih sensitif alias lebih peka. Penglihatan kita bisa semakin tajam dan lapang pandang meningkat, pupil mata pun membesar. Sehingga kita dapat melihat situasi di sekitar menjadi lebih jelas. Pendengaran pun semakin tajam, bahkan suara jantung kita bisa terdengar sangat keras.
4. Tubuh jadi dingin: Kulit, tangan dan kaki menjadi dingin karena aliran darah lebih dialirkan ke otot-otot besar yang digunakan untuk berkelahi atau lari. Akibatnya tangan dan kaki terasa dingin, kulit terlihat pucat, merinding; sementara otot-otot besar justru menjadi panas karena derasnya aliran darah.
5. Sistem pencernaan: Nafsu makan turun drastis hingga pola BAB dan BAK juga kemungkinan jadi terganggu.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait