JAKARTA, iNews.id - Mitsuyuki Tanaka merupakan salah satu prajurit Jepang di masa Perang Dunia II yang turut berperang untuk kemerdekaan Republik Indonesia. Namun, pada tahun 1945, Jepang akhirnya menyerah pada sekutu. Hal ini berefek pada nasib para tentara, banyak tentara Jepang yang menyerahkan diri ke sekutu, menjadi tawanan perang atau melakukan harakiri.
Mitsuyuki Tanaka memilih jalan lain, dia justru berpihak kepada pejuang Indonesia dengan bergabung dengan tentara Badan Keamanan Rakyat (BKR).
Diceritakan dari kanal YouTube Bagus Priyana Magelan, pada usia 18 tahun, Tanaka menikahi istrinya Tomiko Yano. Pernikahan itu dilakukan sebelum dia bergabung dunia militer. Karirnya di militer dimulai sejak usia 18 tahun. Dia ikut program wajib militer. Singkat cerita, pada tahun 1940, Tanaka mendapat tugas di Hindia Belanda. Dua tahun kemudian, Tanaka mendapat tugas sebagai pelatih Jibatukai.
Jibatukai merupakan pasukan yang diisi orang dari berbagai profesi seperti guru hingga tukang. Pasukan ini bertugaas membantu pasukan inti Jepang saat perang. Hingga tahun 1945, Tanaka ditempa menjadi tentara yang kuat dan berpengalaman. Namun, dia jatuh pada 1945 ketika sekutu melakukan serangan bom di Hiroshima dan Nagasaki.
Tanaka lebih memilih bergabung ke BKR yang merupakan cikal dari TNI. Alasannya, dia ingin membalas sekutu yang telah menghancurkan negaranya, Jepang. Langkah Tanaka ternyata tak semulus impiannya.
Kali pertama bergabung di BKR, dia menjadi omongan sesama anggota BKR. Dia bahkan tak pantas membela Indonesia karena merupakan mantan penjajah.
Seiring berjalannya waktu, Tanaka membuktikan jika hal itu salah. Dengan segudang pengalaman, Tanaka ikut melatih para pejuang Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menggunakan senjata hingga latihan perang.
Editor : Windi Trikusumawati
Artikel Terkait