ORANG yang kita cintai tentu menjadi kerinduan agar menjadi jodoh terbaik kita. Berikut doa agar orang yang kita cintai menjadi jodoh merupakan salah satu bentuk ikhtiar batin meminta pertolongan kepada Allah supaya diberikan pendamping hidup terbaik.
Doa adalah inti ibadah. Doa merupakan bentuk esensial dari hubungan manusia dengan tuhan karena doa menunjukan situasi perhambaan.
Syekh Nawawi al Bantani menjelaskan bahwa ajaran Islam menganjurkan agar manusia selalu berdoa kepada Allah, karena dengan do‟a hati akan menjadi tenang dan damai (Tathmainnul Qulb).
Doa agar orang yang kita cintai menjadi jodoh
Cinta merupakan anugerah dari Allah kepada manusia. Dengan cinta, seseorang bisa merasakan kebahagiaan dalam hidup. Jika mencintai seseorang hendaklah semata-mata hanya karena Allah.
Bisa mencintai dan dicintai merupakan harapan tiap orang. Namun, terkadang apa yang dicintai belum tentu mencintai balik sesuai yang diharapkan. Karena itu, perlu ikhtiar dengan berdoa memohon kepada Allah yang membolak-balikkan hati manusia agar orang yang kita cintai bisa mencintai kita.
Cinta yang diberikan dan diucapkan kepada orang yang dicintai itu hendaklah bukan karena dorongan hawa nafsu semata. Sebab, nafsu hanya mendorong kepada keburukan.
Dalam Alquran, Allah SWT
وَمَآ اُبَرِّئُ نَفْسِيْۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌ ۢ بِالسُّوْۤءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ - ٥٣
Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa Yusuf sebagai manusia mengakui bahwa setiap nafsu cenderung dan mudah disuruh untuk berbuat jahat kecuali jika diberi rahmat dan mendapat perlindungan dari Allah.
Yusuf selamat dari godaan istri al-Aziz karena limpahan rahmat Allah dan perlindungan-Nya, meskipun sebagai manusia Yusuf juga tertarik pada istri al-Aziz sebagaimana perempuan itu tertarik kepadanya seperti diterangkan pada ayat 24: Dan sungguh, perempuan itu telah berkehendak kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. (Yusuf/12: 24).
Mencintai seseorang hanya karena Allah menandakan orang tersebut sudah merasakan manisnya iman. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiallahu anhu:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ مَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ أَحَبَّ عَبْدًا لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ يَكْرَهُ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ إِذْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُلْقَى فِي النَّارِ
Dari Anas bin Malik dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga (perkara) yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Dan siapa yang bila mencintai seseorang, dia tidak mencintai orang itu kecuali karena Allah azza wajalla. Dan siapa yang benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka". (HR. Bukhari) [No. 21 Fathul Bari] Shahih.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait