KOTA CIREBON, iNews.id - Runtuhnya Balai Kembang yang berada di lingkungan Keraton Kasepuhan mendapatkan perhatian warga Cirebon dan sekitarnya, tidak sedikit warga yang mencibir pengelola Keraton yang menjadi salah satu cagar budaya yang ada di Kota Cirebon dan ada pula warga yang memaklumi kondisi Balai Kambang yang sudah lapuk di makan usia.
Seperti yang disampaikan oleh Jajat Sudrajat, yang menganggap runtuhnya balai kambang, menjadi salah satu ciri ketidakmampuan pengelolaan Keraton Kasepuhan dalam menjaga dan merawat bangunan yang ada di lingkungan Keraton.
"Inikan salah satu bagian dari keraton kasepuhan artinya masuk dalam kategori situs kok bisa sampe ambruk ?," Ujar Jajat, Senin (8/11/2021).
Jajat mengaku miris dengan kondisi bangunan yang dibiarkan ambruk oleh pengelola Keraton. Seharusnya Pengelolaan Keraton punya inisiatif untuk mencegah bangunan yang sudah dimakan usia itu dengan dilakukan revitalisasi secepatnya.
"Mana kepeduliannya ? Memperihatinkan sekali.Tinggal ngerawat saja tidak bisa apalagi membuat. Apa kerjaannya sampe tempat yang dianggap SAKRAL ambruk. Ini salah satu bukti tidak adanya perhatian dari yang mengaku Sultan," tambahnya.
Beda Hal nya dengan Agung, yang menganggap kalau runtuhnya balai kambang adalah hal yang tidak harus di persoalkan panjang lebar. Pasalnya balai kambang sendiri adalah bangunan tambahan yang bertujuan untuk menambah keindahan di Keraton Kasepuhan.
"Itu kan bukan yang masuk cagar budaya, jadi jangan diperpanjang, tinggal kalau ada anggaran di buat lagi, kan selesai," katanya.
Agung juga menghimbau kepada pengelola Keraton Kasepuhan untuk lebih teliti lagi dalam menjaga warisan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam ini.
"Kerja pengelola Keraton saat ini saya rasa tidak mudah, sudah saat nya kalau kita merasa memiliki, ayo sama-sama menjaga warisan dari leluhur ini agar tetap tegak berdiri," tambahnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait