INDRAMAYU, iNews.id - Ketua DPRD Kabupaten Indramayu, Syaefudin angkat bicara soal belum dibayarnya honorarium para relawan tim pemulasaraan jenazah Covid-19 selama 6 bulan.
Syaefudin bahkan mengaku sangat kecewa dan menyayangkan sekali kejadian tersebut harus dialami para relawan. Dalam waktu dekat, pihaknya pun akan memanggil asisten daerah (Asda) bidang kesejahteraan rakyat (Kesra) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu perihal persoalan tersebut.
"Saya sangat menyayangkan sekali dan saya kecewa berat kalau memang ini benar," ujar dia saat dihubungi melalui sambungan seluler, Jumat (11/6/2021). Syaefudin mengakui, DPRD Kabupaten Indramayu baru mengetahui hal tersebut. Ia pun akan mengupayakan agar hak para relawan bisa secepatnya mereka terima.
Dalam hal ini, disampaikan Syaefudin, seharusnya kejadian ini tidak terjadi di Kabupaten Indramayu. Terlebih, pemerintah daerah diketahui juga sudah melakukan refocusing dengan memangkas anggaran di setiap bidang kedinasan untuk difokuskan menangani Covid-19. "Di antara anggaran itu untuk honorarium para relawan," ujarnya.
Syaefudin menilai, honorarium ini bukan sekedar upah, akan tetapi lebih sebagai bentuk penghargaan kepada tim pemulasaraan. Mengingat tugas berat penuh risiko para relawan mulai dari memandikan, mengkafani, hingga menguburkan jenazah Covid-19.
Oleh karena itu, apabila benar honorarium bagi para relawan belum dibayar sampai dengan 6 bulan lamanya, Syaefudin menilai hal tersebut sangat keterlaluan. "Ini kan ada anggarannya sebagai bentuk penghargaan, baik itu dari CSR maupun dari APBD, itu ada anggarannya," ujar dia.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait