Polisi dengan cepat sampai pada kesimpulan bahwa kedua noda darah itu ditinggalkan oleh tersangka karena properti itu baru dicat, dan beralasan bahwa jika mereka ditinggalkan oleh penghuni, mereka akan membersihkan dinding.
Sampel darah kemudian diambil dari dinding oleh polisi, yang kemudian dikirim untuk tes DNA terhadap catatan mereka.
Sampel DNA sama persis dengan seorang penjahat yang dikenal, bermarga Chai, yang kemudian ditahan pada 30 Juni.
Setelah diinterogasi, Chai mengaku melakukan pembobolan dan empat perampokan lainnya.
Banyak orang yang berkomentar di postingan WeChat merasa geli bahwa dua nyamuk mati menjadi bukti utama dalam kasus ini dan terkejut dengan betapa kurang ajarnya si pencuri.
"Beraninya dia menghabiskan malam di tempat kejadian," kata satu orang. "Orang ini benar-benar memiliki masalah psikologis yang serius."
Yang lain bercanda berkata: “Ini balas dendam dari nyamuk; Saya salah mengira nyamuk tidak berguna.”
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait