KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Tim Basket Merpati Bali untuk Kelompok Umur (KU) 14 Tahun Putri berhasil menjadi juara 1, dalam ajang Youth Basketball Association (YBA) Summer 2022 yang di gelar di Generasi Muda Cirebon (GMC) Arena, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada 3-7 Juli lalu.
Dalam babak final tersebut, mereka berhasil mengalahkan Warriors Jakarta dengan skor tipis 53-52. Selain itu, Merpati Bali juga membawa pulang sejumlah predikat. Diantaranya, Best Coach of The Year diraih oleh Pelatih Merpati Bali Hendra Jaya. Kemudian, MVP Final of The Year didaulat oleh Komang Aulia Citra Dewi dengan point 87.
Kepala Pelatih Klub Merpati Bali, Muflih Farhan mengatakan, laga final berjalan seru, karena kekuatan tim seimbang dan timnya menang hanya selisih satu point. “Para pemain menangis, karena ini di luar ekspetasi kami. Kami hanya mencari pengalaman di level nasional. Namun, mampu meraih juara," ujar Farhan, Selasa (12/7/2022).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Farhan, para pemain KU-14 Putri pada saat bertanding juga banyak terdiri dari pemain baru. Bahkan, dari total 12 pemain, sembilan pemain baru masuk tim inti. Tak kurang sejak Februari 2022 atau sekitar 4,5 bulan mereka dipersiapkan maksimal.
“Persiapannya memang termasuk singkat untuk mengikuti turnamen ini. Hingga akhirnya mereka berhasil membuktikan dalam bentuk keberhasilan, mereka on the track atau sesuai keinginan kami, para pelatih. Selain itu, ada peningkatan mental bertanding, strategi dan teknik,” jelasnya.
Selain KU-14 Putri, Merpati Bali juga menurunkan pemain tim KU-14 Putra yang bertengger di peringkat keempat dan KU-18 Putri yang bertengger di urutan ketiga. Menurut Farhan, penampilan tim KU-18 putri sudah cukup baik, dan mampu memberi perlawanan.
"Secara keseluruhan masih ada "PR" bagi kami. Antara lain, turn over dan offensive rebound," kata pelatih tim basket putri di PON Papua ini.
Lebih lanjut, Farhan menerangkan offensive rebound terjadi karena pemain kurang tinggi. Alhasil lawan dapat kesempatan kedua mendapat poin. Untuk mengantisipasinya perlu block shot. Sedangkan turn over terjadi karena pemain membuat kesalahan sendiri baik dari passing maupun dribble.
“Untuk itu, mereka akan lebih kami gencarkan lagi dalam berlatih di bagian tersebut. Sehingga harapan kami, kelak saat mengikuti YBA di sesi lainnya tidak terulang kembali kejadian yang sama,” tandasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait