Junta Myanmar Siksa dan Bunuh Anak-anak Esnoe, Hasil Pelapor Khusus HAM PBB

Faqih Wardhana
Pelapor Khusus PBB: Junta Myanmar Siksa dan Bunuh Anak-anak. (FOTO/Reuters)

Berdasarkan kontribusi dari badan-badan PBB, kelompok-kelompok kemanusiaan dan HAM, serta organisasi masyarakat sipil, laporan itu mengatakan 250.000 anak-anak terlantar akibat pertempuran, dan sedikitnya 382 tewas atau cacat, termasuk oleh serangan udara atau artileri berat. 

"Serangan tanpa henti Junta terhadap anak-anak menggarisbawahi kebobrokan dan kesediaan para jenderal untuk menimbulkan penderitaan besar pada korban yang tidak bersalah dalam upayanya untuk menundukkan rakyat," kata Andrews dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters. 

Apa yang dilakukan Junta Militer Myanmar terhadap anak-anak disebut sebagai tindakan kejahatan perang. "Serangan junta terhadap anak-anak merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang," lanjutnya. 

PBB telah menerima informasi dari 142 anak-anak yang disiksa oleh tentara, polisi dan milisi pro-tentara, kata laporan Andrews. Muncul pula laporan tentang peningkatan perekrutan pekerja anak, termasuk oleh pejuang anti-junta. Andrews mengatakan, dunia harus mengambil tindakan terkoordinasi untuk mengisolasi junta secara finansial dan berkomitmen untuk "peningkatan dramatis" dalam bantuan kemanusiaan. 

“Anggota PBB harus menanggapi krisis di Myanmar dengan urgensi yang sama seperti mereka menanggapi krisis di Ukraina," tegasnya. Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan awal tahun lalu dan melancarkan tindakan keras terhadap lawan-lawannya. Sikap ini memicu reaksi keras oleh kelompok-kelompok perlawanan yang baru dibentuk.
 

Editor : Miftahudin

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network