Muncul Kasus Penyakit Misterius dari Tikus di Indonesia

JAKARTA, iNews.id - Penemuan penyakit misterius di Kecamatan Cilandak, Kelurahan Cipete Selatan, Jakarta Selatan yang diketahui berasal dari hewan tikus sampai saat ini masih diselidiki.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun meminta masyarakat jangan khawatir. Menurutnya penyakit yang diduga berasal dari hewan ini masih belum bisa dipastikan.

Baca Juga

3 Shio Paling Boros tapi Kekayaannya Terus Mengalir, Apa Kamu Termasuk?

Menkes Budi pun meminta agar masyarakat bisa membedakan mana virus dari manusia dan hewan, sehingga tak perlu khawatir.

"Sekarang karena lagi Covid-19 semua virus itu jadi hot topics kaya kuku dan mulut. Kita harus bisa membedakan antara virus di hewan dan manusia. Nah virus yang berbahaya seperti flu burung, SARS-CoV-2 itu memang loncat dari hewan ke manusia, itu sangat jarang," ujar Menkes Budi dalam jumpa pers di lingkungan Kementerian Kesehatan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan 8 orang yang sakit memiki gejala yang mengarah kepada penyakit Chikungunya.

Baca Juga

Daftar Senjata Aneh yang Digunakan saat Perang Dunia, Ada yang Pakai Tikus dan Kelelawar

Hal tersebut berdasarkan hasil swab dari sampel tikus, kemudian melihat gejala yang dialami antara lain bintik-bintik merah dan nyeri panas.

"Updatenya ini bukan penyakit misterius itu. Kita melakukan kewaspadaan dini pememeriksaan swab dari tikus, karena ada laporan dari warga kalau di sana ada 8 orang kena. Ternyata pas tim kami turun melakukan penyelidikan epidemiologi, ternyata kecenderungan gejalanya ke Chikungunya," kata Maxi menambahkan.

Sebelumnya, tim petugas epidemiologi dari Kementerian Kesehatan melakukan pengecekan ke lokasi.

Baca Juga

5 Kota di Dunia Jadi Sarang Jutaan Tikus, Nomor 3 Ada di Negara Prancis

Dengan mengambil sampel beberapa tikus dari kawasan di sana.

Nantinya beberapa sampel hewan tikus, akan diserahkan ke Laboratorium Institusi Pertanian Bogor guna penelitian lebih lanjut.

Editor : Miftahudin