JAKARTA, iNews.id - Produsen farmasi Amerika Serikat (AS) Pfizer mengklaim vaksin yang digarap bersama BioNTech menghasilkan respons kekebalan yang kuat bagi anak berusia 5 sampai 11 tahun.
Pfizer sudah mendapat otorisasi penggunaan darurat pada usia 12-15 tahun di AS, sedangkan untuk usia 16 tahun dan lebih sudah keluar sejak Desember 2020. Bulan lalu Pfizer juga mendapat otorisasi penggunaan penuh, bukan darurat lagi, untuk usia 16 tahun dan lebih.
Berdasarkan laporan uji klinis, vaksin diberikan pada 2.268 anak dengan dua dosis vaksin yang memiliki rentang waktu 21 hari. Hasilnya, antibodi yang dihasilkan vaksin di tubuh anak-anak 5-11 tahun sebanding dengan remaja.
"Dosis yang diberikan namun berbeda dengan yang diberikan untuk remaja. Untuk anak-anak 5-11 tahun, dosis diberikan lebih rendah," tulis laporan studi di New York Post, Selasa (21/9/2021).
Terkait dengan efek samping, peneliti melaporkan sakit di lengan, demam, pegal-pegal. KIPI semacam ini juga ditemukan serupa dengan yang terjadi di uji klinis kelompok usia 16-25 tahun.
Tidak seperti uji coba vaksin sebelumnya yang mengukur kemanjuran suntikan, uji coba kali ini tidak membandingkan jumlah kasus Covid-19 pada penerima vaksin dengan mereka yang menerima plasebo. Sehingga, uji coba vaksin pada anak ini hanya membandingkan jumlah antibodi penetral yang diinduksi oleh vaksin pada anak-anak dengan respons mereka yang berusia di atas 12 tahun.
"Kemanjuran vaksin mungkin akan diketahui lewat uji coba di lain waktu, tetapi belum ada cukup kasus Covid-19 di antara mereka yang berusia 5 hingga 11 tahun untuk membuat keputusan tersebut," ujar Pfizer. Namun, mereka menegaskan bahwa vaksin tersebut 95 persen efektif dalam uji klinis dewasa.
Data dari uji coba terbaru ini belum diajukan untuk ditinjau oleh rekan sejawat, tetapi Pfizer mengatakan pihaknya berharap akan memasukkan temuannya tersebut ke dalam pengajuan FDA untuk penerbitan penggunaan izin darurat.
"Sejak Juli, kasus Covid-19 pada anak-anak telah meningkat sekitar 240 persen di AS dan artinya kebutuhan vaksin untuk anak-anak sudah cukup mendesak," kata CEO Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.
"Hasil uji coba ini memberikan dasar yang kuat untuk mencari otorisasi vaksin kami untuk anak-anak berusia 5 hingga 11 tahun, dan kami berencana untuk menyerahkannya ke FDA dan regulator lainnya segera," tuturnya lagi.
Pfizer pun berencana menggunakan data uji klinis untuk mendapatkan izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan regulator lainnya terkait pemberian vaksin Pfizer untuk kelompok usia 5-11 tahun, sesegera mungkin.
Editor : Miftahudin