Pahlawan Pantai Bondi Ternyata Muslim Penjual Buah, Berani Lawan Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi

SYDNEY, iNewsCirebon.id – Tragedi penembakan yang menargetkan komunitas Yahudi saat perayaan Hanukkah di Pantai Bondi, Sydney, pada Minggu (14/12), menyisakan kisah heroik dari seorang warga sipil.

Pria yang dipuji sebagai pahlawan nasional karena keberaniannya melawan salah satu pelaku penembakan itu ternyata adalah seorang penjual buah bernama Ahmed al Ahmed.

Merebut Senjata di Tengah Baku Tembak

Ahmed al Ahmed (43), pemilik toko buah di Sutherland, Sydney, mendadak viral setelah aksinya terekam dan tersebar di media sosial. Dalam rekaman tersebut, Ahmed yang mengenakan kaus putih terlihat berduel melawan pelaku penembakan.

Meskipun menderita dua luka tembak di bagian tangan, ayah dua anak itu berhasil merebut senapan dari tangan pelaku, memaksa penyerang melarikan diri dari lokasi.

Mustafa, kerabat Ahmed, mengatakan bahwa Ahmed adalah warga sipil biasa yang tidak memiliki latar belakang penggunaan senjata api. Keberaniannya murni karena melihat insiden tersebut saat ia kebetulan berjalan kaki di lokasi.

"Dia di rumah sakit dan kami tidak tahu persis apa yang terjadi di dalam. Kami berharap dia baik-baik saja. Dia adalah pahlawan, 100 persen," ujar Mustafa, dikutip dari Sky News.

Korban Tewas Capai 15 Orang

Serangan brutal tersebut terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat, menargetkan kerumunan yang menghadiri perayaan Hanukkah yang dihadiri lebih dari 1.000 orang.

Data terkini menyebutkan, serangan itu menewaskan setidaknya 15 orang dan menyebabkan 40 orang lainnya luka-luka.

Polisi mengidentifikasi dua pelaku yang merupakan pasangan ayah dan anak, melepaskan tembakan dari sebuah jembatan ke arah kerumunan.

Pelaku Pertama: Seorang pria berusia 50 tahun, dilaporkan tewas akibat luka tembak.

Pelaku Kedua: Diidentifikasi sebagai Naveed Akram (24), yang diketahui tinggal di Bonnyrigg, pinggiran Kota Sydney. Ia dilaporkan menderita luka kritis dan saat ini dalam perawatan polisi.

Aksi heroik Ahmed al Ahmed dipandang sebagai simbol persatuan dan keberanian warga sipil lintas agama di tengah situasi yang sangat mencekam.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta