Nahas! Nenek Tewas Tertabrak Kereta Api di Pegambira Kota Cirebon
CIREBON, iNewsCirebon.id – Warga Kelurahan Pegambiran, Kecamatan Lemahwungkuk, digemparkan dengan penemuan sesosok perempuan lanjut usia yang tewas di jalur hilir rel kereta api Km 219+2, Sabtu (22/11/2025) pagi. Tubuh korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di lintasan aktif yang setiap hari dilalui kereta dengan kecepatan tinggi.
Korban diketahui bernama S.A (76), warga Buyut Kutasirap. Menurut keterangan keluarga, korban memang terbiasa melintas di jalur rel setiap pagi untuk menuju rumah cucunya. Kebiasaan itu diduga menjadi aktivitas terakhirnya sebelum insiden nahas terjadi.
Temuan jasad korban pertama kali diketahui oleh warga sekitar yang langsung memberi tahu keluarga. Cucu korban yang tiba di lokasi menguatkan identitas korban berdasarkan pakaian dan ciri fisik.
Dua saksi memberikan keterangan awal bahwa tubuh korban ditemukan dalam posisi berada di tengah lintasan, sehingga kuat dugaan korban tertemper kereta api yang melintas pada jam-jam pagi. Kondisi lintasan yang sunyi pada pagi hari ditambah minimnya pengawasan membuat insiden tersebut tidak terlihat jelas oleh warga sekitar.
Tak berselang lama setelah temuan itu dilaporkan, Polres Cirebon Kota bersama Polsek Lemahwungkuk bergerak menuju lokasi. Petugas langsung melakukan pengamanan area rel serta pemeriksaan awal untuk memastikan perjalanan kereta tetap aman selama proses identifikasi berlangsung.
Tim Pamapta dan Reskrim kemudian melakukan pendokumentasian menyeluruh, memeriksa kondisi tubuh korban, hingga meminta keterangan saksi di sekitar lokasi. Pemeriksaan dilakukan dengan hati-hati mengingat lokasi TKP berada di jalur aktif.
Setelah identifikasi selesai, jenazah korban dibawa ke RS Gunung Jati untuk dimandikan sesuai permintaan keluarga. Pihak keluarga juga membuat surat pernyataan resmi menolak autopsi.
Kasi Humas Polres Cirebon Kota, AKP M. Aris Hermanto, mengimbau masyarakat agar tidak menjadikan rel sebagai jalur jalan kaki. “Rel bukan area aman untuk dilintasi. Potensi bahaya sangat tinggi dan sering terjadi tanpa bisa dihindari,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa koordinasi cepat antarunit kepolisian dilakukan untuk memastikan penanganan insiden berjalan aman dan sesuai prosedur.
Editor : Rebecca