Empat Nelayan Hilang di Laut Jawa, Kapal SAR Bergerak dari Cirebon

CIREBON, iNewsCirebon.id – Upaya pencarian terhadap empat nelayan KM Alpha 3 yang hilang di Perairan Tanjung Karawang terus dilakukan. Kantor SAR Bandung mengerahkan satu unit Kapal Negara (KN) SAR Setyaki yang pada Selasa (5/8/2025) bergerak dari Pelabuhan Cirebon menuju lokasi terakhir kapal diketahui (Last Known Position/LKP).

KM Alpha 3, kapal nelayan berbobot kecil yang berangkat dari Pelabuhan Muara Angke pada Sabtu (2/8), dilaporkan terbalik pada Senin (4/8) sekitar pukul 05.00 WIB akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi saat berada di wilayah Fishing Ground Laut Jawa.

Baca Juga

Keluarga Berharap, Nelayan Indramayu yang Hilang di Laut Jawa Segera Ditemukan

Dari 13 awak kapal yang berada di atas kapal, sembilan orang berhasil diselamatkan oleh kapal nelayan lain dan dibawa ke Cilamaya, Jawa Barat. Empat orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian.

Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, mengatakan pihaknya telah mengintensifkan pencarian dan pemantauan perairan di sekitar lokasi kejadian.

“KN SAR Setyaki telah digerakkan dari Pelabuhan Cirebon dan kami juga berkoordinasi dengan VTS Cirebon untuk memapelkan informasi kepada kapal-kapal yang melintas di area pencarian,” ujar Ade dalam keterangan tertulis, Selasa (5/8).

Baca Juga

Nelayan Indramayu Dilaporkan Hilang di Perairan Laut Jawa

Keempat korban yang belum ditemukan diidentifikasi sebagai Darmono (51), Deri Abdul Haris (27), Faizal Hendra (26), dan Suharyanto (37).

Informasi awal mengenai insiden ini diterima Kantor SAR Bandung dari Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Tony Yuliawan. Menurut laporan, KM Alpha 3 mengalami insiden setelah diterjang gelombang tinggi dan angin kencang di perairan Tanjung Karawang saat tengah mencari ikan dan cumi.

Kantor SAR Bandung mengimbau seluruh kapal yang beroperasi di sekitar Laut Jawa, khususnya yang melintas dekat wilayah pencarian, untuk waspada serta segera melaporkan jika melihat tanda-tanda keberadaan korban.

Editor : Miftahudin