BERLIN, iNews.id - Negara-negara G7 atau Kelompok Tujuh, yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Italia, Prancis, dan Jepang menolak membayar gas Rusia menggunakan mata uang rubel.
Menurut Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck, permintaan Presiden Rusia Vladimir Putin tersebut tidak bisa diterima. "Semua menteri (energi) G7 setuju bahwa ini adalah pelanggaran sepihak dari perjanjian yang ada.
Pembayaran dalam rubel tidak dapat diterima dan kami meminta perusahaan terkait untuk tidak memnuhi permintaan Putin," kata dia, dikutip dari Aljazeera, Rabu (30/3/2022).
Putin mengumumkan pada pekan lalu, Rusia hanya akan menerima pembayaran dalam rubel untuk pengiriman gas alam ke negara-negara yang tidak bersahabat, yang mencakup semua anggota Uni Eropa. Para ekonom mengatakan, langkah itu untuk mencoba mendukung rubel, yang telah runtuh terhadap mata uang asing sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dan negara-negara Barat menanggapi dengan sanksi yang luas terhadap Moskow. Tetapi beberapa analis menyatakan, itu akan berhasil.
Editor : Miftahudin