Terungkap! Korban Tewas Tertemper Kereta Api Seorang Youtuber Misteri

KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Salah satu Identitas pengendara motor yang tertabrak kereta api di petak jalan Stasiun Cirebon - Cangkring diketahui bernama Sunandi alias Adi Blondos Youtuber Misteri, Warga Blok Pecantilan Rt 08/02 Desa Pamijahan Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.

Adi Blondos tewas mengenaskan bersama temanya Amini (40) warga Desa Panongan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon saat melintas di Rel kereta api tanpa palang pintu di km 213+8/9 petak jalan anatara Stasiun Cirebon - Cangkring tepatnya di Desa Sarabau Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon.

Baca Juga

Youtuber Misteri Adi Blondos Tertemper Kereta Api, Ini Unggahan Terakhirnya Sebelum Tewas

Dua Pengendara Motor Tewas Mengenaskan Tertemper Kereta Api di Desa Sarabau Kecamatan Plered,Kabupaten Cirebon. Minggu (20/3/2022) sekira Pukul 14.05 WIB.

Kapolsek Plered AKP Komar saat di konfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut,Korban di ketahui bernama Sunadi (43) Blok Pecantilan Rt 08/02 Desa Pamijahan Kecamatan Plumbon dan Amini (40) Desa Panongan Kecamatan Palimanan Kabupaten Cirebon.

"Kedua Korban langsung di evakuasi ke RSUD Gunung Jati " Ungkap Kapolsek.

Menurut saksi mata Suiin warga desa Babadan, Korban tertemper Laki laki dan Perempuan berboncengan menggunakan sepeda motor jenis matic, sempat berhenti menunggu KA lewat, diduga kurang konsentrasi korban tidak melihat ada satu KA lagi yang melintas.

"Saya lihat sih langsung meninggal dunia di tempat,karena di bagian kepala luka parah, " ujarnya.

Sementara itu Manager Humas KAI Daop 3 Cirebon, Suprapto dalam keteranganya pihak KAI sudah menerima laporan dari masinis KA 2735 (KA Semen) relasi Purwekerto - Arjawinangun tertemper sepeda motor di km 213 + 8/9 petak jalan antara stasiun Cirebon - Cangkring.

"Kami menghimbau kepada masyarakat agar behati hati ketika akan melintas di perlintasan sebidang, " ungkapnya.

Di jelaskan Suprapto keberadaan palang pintu dan penjaga pintu perlintasan hanyalah alat bantu keamanan sementara.

Editor : Miftahudin