KABUPATEN CIREBON, iNews.id - SMP Negeri 3 Gunungjati, Kabupaten Cirebon, memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2024 dengan suasana khidmat dan penuh makna. Acara ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, serta berbagai rangkaian kegiatan yang sarat akan nilai-nilai spiritual dan kebersamaan. Kegiatan utama dalam peringatan ini adalah upacara bendera serta pembacaan 30 juz Al-Qur'an (Khotmil Qur'an) yang melibatkan seluruh warga sekolah.
Upacara bendera dilaksanakan di halaman sekolah dipimpin oleh Kepala Sekolah SMPN 3 Gunungjati, Udin Ihsanudin S. Pd yang bertindak sebagai pembina upacara. Dalam amanatnya, menyampaikan pesan mendalam mengenai pentingnya mengenang jasa para santri yang turut serta dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
“Santri bukan hanya bagian dari pembelajaran agama, namun juga tulang punggung dalam perjuangan bangsa ini. Semangat kepahlawanan mereka harus tetap kita jaga dan lanjutkan,” tegasnya di hadapan para peserta upacara.
Selain untuk mengenang jasa para santri, upacara bendera tersebut juga diharapkan mampu membangkitkan rasa nasionalisme di kalangan siswa. Para siswa tampak penuh antusias mengikuti rangkaian upacara dengan tertib dan hikmat.
Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan acara Khotmil Qur'an. Seluruh siswa, guru, dan staf sekolah terlibat dalam pembacaan 30 juz Al-Qur'an yang terbagi per kelas. Setiap kelas bertanggung jawab membacakan satu juz yang dibimbing oleh wali kelas masing-masing. Sementara itu, guru dan staf juga mendapatkan bagian untuk membaca satu juz. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan tawassul yang dipimpin oleh Ustadz H. Rubadi, dan setelah selesai pembacaan 30 juz, seluruh peserta bersama-sama memanjatkan doa yang dipimpin oleh Ustadz Hanafi.
Menurut Ihsanudin, tujuan dari kegiatan ini tidak hanya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan para peserta didik, tetapi juga untuk menumbuhkan kecintaan terhadap Al-Qur'an serta menghargai jasa para santri dalam sejarah bangsa.
“Kami ingin para siswa memahami bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya seremonial, tetapi juga sebuah kesempatan untuk merenung dan meneladani para santri yang berjuang demi agama dan negara,” ungkap Ihsanudin, Selasa (22/10/2024).
Sejarah Hari Santri Nasional
Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober untuk mengenang peran besar kaum santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Peringatan ini didasari pada Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh pendiri Nahdlatul Ulama, KH. Hasyim Asy'ari, pada 22 Oktober 1945. Resolusi Jihad tersebut menggerakkan para santri untuk turut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajah yang ingin kembali menguasai tanah air setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.
Resolusi Jihad inilah yang memicu peristiwa heroik di Surabaya, di mana para santri dan ulama ikut angkat senjata melawan pasukan Sekutu yang ingin menduduki kembali Indonesia. Puncaknya adalah pertempuran hebat pada 10 November 1945, yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.
Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi santri dalam sejarah perjuangan bangsa. Peringatan ini juga diharapkan dapat menjadi momentum bagi generasi muda untuk meneladani semangat juang dan pengabdian santri kepada agama, bangsa, dan negara.
Peringatan Hari Santri Nasional di SMPN 3 Gunungjati ditutup dengan harapan agar momentum ini menjadi pengingat bagi seluruh warga sekolah untuk terus meningkatkan kualitas diri.
“Kami berharap seluruh warga sekolah, baik siswa, guru, maupun staf, dapat memetik hikmah dari peringatan ini dan menjadi generasi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, serta berjiwa nasionalis,” tutup Udin Ihsanudin.
Melalui kegiatan ini, SMPN 3 Gunungjati berkomitmen untuk terus menanamkan nilai-nilai kebersamaan, kekompakan, dan cinta terhadap Al-Qur'an, sekaligus menghargai jasa para pahlawan bangsa, terutama para santri yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
Editor : Miftahudin