get app
inews
Aa Text
Read Next : Gus Miftah Dikecam Netizen Usai Candaan dengan Pedagang Es Teh Viral, Ini Klarifikasinya

Jauh dari Korupsi, Elektabilitas H.Eman-Dena Tak Tergoyahkan di Pilbup Majalengka 2024

Rabu, 25 September 2024 | 21:05 WIB
header img
Pasangan cabup dan cawabup Majalengka nomor urut 1, H.Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas pada survei terbaru. Foto: Ist

MAJALENGKA, iNews.id - Pasangan cabup dan cawabup Majalengka nomor urut 1, H.Eman Suherman-Dena Muhamad Ramdhan menempati posisi teratas pada survei terbaru.

Survei yang digelar Indikator Politik Indonesia periode 8-13 September 2024 menyebut, elektabilitas H.Eman-Dena menyentuh angka 54,8 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Prof. Burhanudin Muhtadi menjelaskan, faktor penyebab utama pasangan ini berada di posisi 'wahid' karena gabungan dua tokoh yang punya citra positif di masyarakat.

Ditambah lagi, karena gabungan dua basis pemilih, mesin partai koalisi dan relawan yang kuat dari paslon tersebut.

Sementara dari kandidat lawan, yaitu paslon nomor urut dua, Karna Sobahi-Koko Suyoko hanya mendapat elektabilitas 33,7 persen. Hal ini karena paslon ini, suara dan basis dukungannya belum solid.

"Jadi kang Dena punya basis dan Ketika digabung oleh pak Eman yang juga punya basis itu cenderung bertambah jadi 54,8 persen," kata Burhanudin, dalam keterangan resmi survei terbaru Indikator Politik Indonesia, Rabu (25/9/2024).

"Sementara untuk pak Karena dan Koko itu belum tampak ya sinergi positifnya, yaitu hanya 33,7 persen," sambungnya.

Burhanudin menilai, faktor utama pasangan H. Eman Suherman - Dena Muhamad mengalami tren kenaikan elektabilitas, lantaran mempunyai tingkat populis dan like ability (kesukaan) yang tinggi.

"Dan ternyata, jika dipasangkan seperti sebelumnya seperti pak Eman dan Kang Dena itu cenderung kimiawinya positif ya," terangnya.

Selain itu, kata Burhanudin, alasan elektabilitas paslon Karna Sobahi-Koko Suyoko mengalami stagnasi, karena basis suara dari koalisi partai yang kurang solid. Terlebih, ideologi partai pengusung yaitu PDI-P dan PKS yang cenderung berseberangan.

"Mungkin karena pak Karna itu basis dari PDI Perjuangan, kemudian pak Koko itu dari PKS," sebutnya.

Sebelumnya,  Lembaga Survei Indikator Politik melakukan survei periode 5-11 Juli 2024. Hasilnya, elektabilitas Eman Suherman-Dena Muhamad berada di puncak yakni mencapai 37,4 persen. Sementara kandidat lainnya, Karna Sobahi-Koko Suyoko hanya meraih elektabilitas 28,7 persen.

Editor : Sazili Mustofa

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut