PENGANDARAN, iNewsCirebon.id- Belasan orang tua siswa SDN 2 Kondangjajara, Kecamatan Cijulang, dan SDN 1 Cijulang, Kabupaten Pangandaran, resah. Penyebabnya, sekolah belum mengembalikan uang tabungan para siswa.
Padahal para siswa telah lulus dan uang itu akan digunakan untuk biaya melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP). Karena itu, satu dari sejumlah orang tua melaporkan kasus itu ke Polres Pangandaran.
Para orang tua siswa berharap uang tabungan anak mereka segera dikembalikan. Widiansyah, orang tua siswa SDN 2 Kondangjajar mengatakan, masalah ini telah dibicarakan dengan pihak sekolah.
Dalam tiga kali pertemuan, semua tidak membuahkan hasil. Baca Juga Info BMKG Gempa Terkini M 4,6 Guncang Pangandaran, Berpusat di Laut "Sudah tiga kali dimediasi, tapi hasilnya tidak ada.
Pihak sekolah bilang enggak ada uang. Kami bingung harus menagih hak ke mana," kata Widiansyah. Widiansyah menyatakan, sebanyak 17 siswa SDN 2 Kondangjajar yang belum dikembalikan tabungannya oleh pihak sekolah. Informasi yang diterima orang tua dari sekolah, uang tabungan mereka dipinjam oleh guru yang telah pensiun.
"Total tabungan tabungan siswa senilai Rp112.576.000. Nilai tabungan masing-masing siswa berbeda-beda," ujar Widiansyah.
Tabungan anak Widiansyah, belum dikembalikan pihak sekolah sebesar Rp10.600,000. "Saya sudah datang ke sekolah dan menyakan tabungan anak saya. Mereka bilang uangnya tidak ada. Katanya di Koperasi Tugu Cijulang dan dipinjam oleh oknum guru yang sudah pensiun," tutur dia.
Setiap kali menanyakan uang tabungan, kata Widiansyah, pihak sekolah memberikan jawaban sama. "Akhirnya para orang tua siswa pun bingung harus menaggih ke mana. Bahkan ada oknum guru yang menantang kasus ini diviralkan itu kan tidak etis," ucap Widiansyah.
Saat ini, ujar Widiansyah, para orang tua beraharap instansi yang menaungi SDN 2 Kondangjajar turun tangan dan memberikan solusi atas persoalan itu. Sementara itu, Asep Marpu, orang tua siswa SDN 1 Cijulang mengatakan, kasus serupa juga terjadi di SDN 1 Cijulang.
Uang tabungan siswa yang belum dikembalikan sekolah sebesar Rp106 juta. Namun saat ditagih, pihak sekolah tidak memberikan penjelasan. "Saya sudah mempertanyakan kejelasan tabungan anak yang sampai sekarang tidak dikembalikan sedikit pun.
Saya tanya ke guru, katanya sekolah tidak ada uang. Terus saya tanya lagi, terus di mana uang saya. Guru bilang uangnya ada di Koperasi Tugu. Saya tanya lagi, kapan uang saya akan dikembali. Mereka bilang, Koperasi Tugu tidak ada uang, menunggu penjualan bangunan," kata Asep Marpu.
Kasatreskrim Polres Pangandaran AKP Luhut Sitorus mengatakan, sudah menerima laporan polisi dari orang tua siswa SDN 1 Cijulang terkait uang tabungan siswa. Saat ini, penyidik masih menyelidiki kasus itu.
"Pelapor baru satu orang namun ada juga dalam patroli siber kami dapatkan di SD lain yang orang tuanya merasa tertipu sehingga kami buatkan laporan informasi untuk kros cek dan melakukan penyelidikan terhadap perkara tersebut," kata Kasatreskrim Polres Pangandaran.
Sampai saat ini, ujar AKP Luhut Sitour, kasus tabungan siswa bermasalah baru ditemukan terjadi di 2 SDN. Penyidik akan mengembangkan penyelidikan untuk mengetahui penyebab uang tabungan siswa itu tidak dikembalikan. Saat hendak dimintai konfirmasi terkait masalah uang tabungan siswa, Kepala SDN 2 Kondangjajar tidak ada di tempat.
Editor : Miftahudin