Di tempat yang sama, Sutradara Dedi Kampleng mengungkapkan, film Nyi Murtasiyah diproduksi pada masa pandemi. Proses pembuatannya berlangsung selama satu tahun.
Film itu menyiratkan kebanggaan menjadi orang Cirebon. Apalagi leluhur Cirebon meninggalkan warisan berupa kekayaan seni dan budaya.
“Harus ada rekayasa dan strategi kebudayaan, agar Cirebon mampu berdiri sejajar dengan kota-kota lain di dunia,” ucapnya.
Kampleng menambahkan, film Nyi Murtasyiah merupakan upaya membangun Kota Cirebon yang inovatif, berbasis budaya dan sejarah.
“Ini sesuai dengan visi misi Pemerintah Kota Cirebon saat ini, yakni Sehati. Salah satunya, mewujudkan Cirebon sebagai kota kreatif berbasis budaya dan sejarah,” pungkasnya.
Editor : Miftahudin