Sadam Hussein Diseret Keluar dari Lubang, Memohon Jangan Ditembak

Salah satu tentara AS hanya menjawab: "Presiden Bush mengirimkan salam". “Tuan-tuan dan nyonya-nyonya, kami menangkapnya,” terang seorang tentara AS kala itu.
Setelah itu, sebuah kendaraan pemulihan lapis baja AS menghancurkan tangga marmer yang mengarah ke patung Saddam di Lapangan Firdoz Ali-Baba Baghdad.
Seorang tentara kemudian naik ke atas patung raksasa itu dan memasang rantai di leher patung itu sebelum menutup wajahnya dengan bendera AS. Kemudian dia melilitkan bendera Irak ke leher patung itu sebelum patung itu dirubuhkan dengan sorak-sorai yang meriah.
Penduduk setempat kemudian mulai menghancurkan kepala beton dan menyeretnya ke jalan. “Sadam pergi! Saddam pergi!” adalah nyanyian di seluruh negeri sebelum patungnya runtuh.
Diketahui, Hussein telah memerintah Irak dengan tangan besi selama beberapa dekade dan telah melakukan tindakan brutal yang tak terhitung jumlahnya pada rakyatnya sendiri. Selama masa pemerintahannya, tiran itu mengusir 40.000 Muslim Syiah dan melancarkan serangan udara terhadap Iran, yang menyebabkan perang antara kedua negara, merenggut nyawa sekitar satu juta orang.
Dia juga memerintahkan penghancuran Dujail, sebuah desa di Irak utara, yang menyebabkan kematian lebih dari 140 orang. Pada tahun yang sama, lebih dari 5.000 orang tewas ketika dia memerintahkan serangan gas beracun terhadap Kurdi di Halabja di Irak utara.
Pada November 2006, pengadilan Irak memutuskan Saddam bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan menjatuhkan hukuman mati dengan digantung. Dia dieksekusi pada 30 Desember 2006 ketika berusia 69 tahun di Baghdad.
Editor : Miftahudin