Dia mengatakan dia direkrut saat berusia 15 tahun saat masih sekolah. "Mereka memeriksa semua siswa perempuan dan mengesampingkan beberapa dari mereka, termasuk saya, dan membuat catatan rinci tentang sejarah keluarga dan catatan sekolah saya," tulisnya di sebuah blog.
"Saya ditanya apakah saya pernah tidur dengan anak laki-laki. Saya merasa sangat malu mendengar pertanyaan seperti itu,” lanjutnya. Sementara itu, Lee Il-nam, keponakan Kim Il-sung, menyebutkan Pleasure Squad dalam sebuah memoar yang diterbitkannya saat tinggal di pengasingan sebelum dibunuh pada tahun 1997.
Lee melukis gambar pesta liar di kediaman Kim di Pyongyang yang akan berlangsung hingga dini hari yang penuh dengan minuman keras dan seks. “Rutinitas di pesta-pesta itu termasuk makan, minum, dan menari, tapi biasanya diakhiri dengan permainan erotis,” tulisya.
“Bagian favoritnya yakni adalah permainan di mana yang kalah harus menanggalkan pakaian satu per satu. Ini harus dilakukan terlepas dari pria atau wanita. Jika mereka mabuk berat, mereka juga memainkan permainan mencukur rambut,” lanjutnya.
“Jika laki-laki kalah, sebagian rambut kepala mereka dicukur, seolah-olah dipotong. Bagi wanita, rambut kemaluan mereka dicukur, ujarnya. Dia menambahkan bahwa beberapa pesta hanya dikhususkan untuk seks ketika Kim dalam "suasana hati yang sangat baik".
Pasukan Kesenangan yang dimulai pada 1970-an ini dibubarkan ketika Kim Jong-il meninggal pada 2011 dan putranya Kim Jong-un berkuasa. Hal itu diduga karena Kim Jong-un tidak memercayai siapa pun dalam pemerintahan ayahnya—termasuk wanita dan anak perempuan dari Pasukan Kesenangan.
"Para wanita yang menghibur ayahnya mengetahui banyak rahasia dan mereka sekarang telah diperintahkan untuk berjanji untuk tidak mengungkapkan informasi apa pun sebelum dikirim kembali ke kampung halaman mereka", kata Profesor Toshimitsu Shigemura, pakar Korea Utara di Universitas Waseda Tokyo, dikutip The Telegraph.
Masing-masing wanita itu diperkirakan telah menerima imbalan sekitar USD4.000 (Rp57 juta), yang merupakan jumlah uang tunai yang sangat besar di Korea Utara yang dilanda kemiskinan. Mereka juga diberi peralatan listrik untuk membeli kebutuhan mereka. Selama empat tahun, Pleasure Squad benar-benar dihentikan.
Tetapi pada 2015, muncul laporan di Korea Selatan bahwa Kim Jong-un sedang berburu untuk merekrut gadis dan wanita baru untuk Pasukan Kesenangan yang sepenuhnya miliknya sendiri. Chosun Ilbo melaporkan penguaa ini telah "mengembangkan rasa" untuk gadis saat dirinya dirawat karena asam urat pada 2014. Sebuah sumber mengatakan kepada surat kabar Korea Selatan jika gadis yang direkrut itu harus tinggi dan cantik.
Mereka juga harus menjalani pelatihan keamanan di Hotel Koryo di Pyongyang sebelum dipekerjakan seperti ratusan orang lainnya sebelum mereka. Lihat juga: Nasib Wanita Perusak Mobil Lamborghini, Jadi Pembantu Sampai Diajak Liburan Menggunakan Jet Pribadi.
Editor : Miftahudin