3 Sahabat Nabi yang Kaya Raya dan Dermawan, Miliki Harta hingga Triliunan

JAKARTA, iNewsCirebon.id - Tiga sahabat Nabi ini dikenal kaya raya dan dermawan. 

Sama pada umumnya penduduk Arab, tiga sahabat Nabi ini memiliki sumber pendapatan dari bekerja sebagai pedagang, petani dan peternak.

Dilansir dari Sindonews, Jumat (14/10/2022) berikut ulasannya:

1. Utsman bin Affan

Beliau merupakan khalifah ke-3 Islam di masa Khulafaur Rasyidin dan merupakan salah satu sahabat Rasulullah SAW yang paling masyhur. 

Sahabat nabi yang dijuluki Dzun Nurain (pemilik dua cahaya) ini memiliki kekayaan mencapai Rp6 triliun lebih dan masih bertambah hingga sekarang. 

Utsman memang telah wafat beribu tahun lalu ternyata masih memiliki akta tanah dan 'rekening' yang hingga kini masih aktif. Rekening atas nama Utsman bin Affan tersebut kini dikelola oleh Kementerian Wakaf Pemerintah Arab Saudi.

2. Abdurrahman bin ‘Auf

Salah satu sahabat Nabi ini dikenal kaya raya berkat kemampuannya berdagang. Beliau memiliki harta kekayaan sebesar 3.200.000 mata uang Dinar. 

Tak hanya itu Abdurrahman bin 'Auf juga memiliki 100 ekor kuda, 1.000 ekor unta, dan 3.000 ekor kambing. Total jika dirupiahkan kekayaan tersebut mencapai Rp6,2 triliun. 

Semasa Nabi Muhammad SAW hidup, Kiprah Abdurrahman bin Auf selalu turut andil di garda terdepan dalam perjuangan dakwah Islam melalui harta dan tenaganya.

Abdurrahman meninggalkan yang aset terdiri dari: 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3000 ekor kambing (di Baqi’). Jumlah itu ditambah harta yang diwariskan untuk empat istrinya yang berjumlah Rp4,9 triliun.

3. Az Zubayr ibn 'Awwam

Sahabat nabi yang terkaya berikutnya ialah Az Zubayr ibn 'Awwam, ia termasuk orang yang setia dan dijamin masuk surga oleh Nabi yang diberi gelar Hawari Rasulullah (teman setia Nabi Muhammad SAW). 

Nilai kekayaannya di saat wafat berupa tanah, 1 rumah di Kufah, 1 rumah di Mesir, 2 rumah di Bashrah, dan 11 rumah di Madinah.Jumlah kekayaannya setara dengan Rp 3,5 triliun.

Itulah 3 sahabat Nabi yang bukan saja kaya tetapi sangat dermawan.

Editor : Miftahudin