get app
inews
Aa Read Next : 40 Ketua PAC PAN Kabupaten Cirebon "Murka", Sebut Mawa Bagja Manipulasi Dukungan Pilkada!

Bank Dunia Sebut Indonesia Minim Lapangan Pekerjaan Kelas Menangah

Kamis, 17 Juni 2021 | 14:17 WIB
header img
Kantor Bank Dunia

JAKARTA, iNews.id - Bank Dunia mengatakan Indonesia masih kekurangan lowongan pekerjaan untuk kelas menengah. Padahal selain dapat mengentaskan kemiskinan, banyaknya pekerja kelas menengah juga dapat meningkatkan daya saing Indonesia secara global. 

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen, mengatakan agar tenaga kerja Indonesia memiliki pekerjaan kelas menengah, pemerintah perlu berinvestasi dalam sistem dan program pendidikan juga pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja.

Sistem dan program pendidikan juga pelatihan tersebut harus fokus pada tiga poin utama, yakni meningkatkan daya saing, investasi, dan perdagangan.

"Tingkatkan produktivitas dan pekerjaan kelas menengah dengan mempromosikan persaingan, investasi, dan perdagangan," kata Satu Kahkonen, di Jakarta, Kamis (17/6/2021).

Dia menyarankan pemerintah Indonesia banyak menciptakan lapangan pekerjaan guna mengentaskan kemiskinan di tengah pandemi. Namun, jangan hanya pekerjaan untuk kelas bawah.

Untuk mengatasi dampak pandemi, kebijakan dan stimulus yang diberikan pemerintah harus risiko mengurangi kehilangan pekerjaan dengan mempertahankan program retensi pekerjaan, bantuan sosial, pelatihan, dan program pelatihan ulang yang memadai hingga pemulihan dari dampak pandemi Covid-19 lebih kuat.

Satu Kahkonen juga mendorong agar lapangan pekerjaan yang melibatkan kaum perempuan semakin diperluas. "Membawa lebih banyak perempuan ke dalam angkatan kerja dan mengurangi kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan dengan berinvestasi dalam perawatan anak dan lansia dan mempromosikan pengembangan sektor swasta dalam ekonomi perawatan," ungkapnya.

Dia menambahkan, kebijakan moneter dan stimulus kredit untuk terus bertumbuh. Hal ini, kata Kahnoken perlu dilakukan dengan mengelola dari eksternal finance dan mewaspadai kerentanan perbankan.

"Beberapa program yang bisa dijalankan seperti subsidi dan suku bunga untuk mendorong kredit," tutur Satu Kahkonen.

 

 

Editor : Miftahudin

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut