get app
inews
Aa Read Next : Akselerasi Ekonomi Daerah, bank bjb Raih Penghargaan di Ajang Best BUMD Award 2024 

Target Pertumbuhan Ekonomi Dinilai Sulit Akibat Serapan PEN Rendah

Rabu, 16 Juni 2021 | 15:04 WIB
header img
Peneliti Makroekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky.

JAKARTA, iNews.id Serapan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dinilai kalangan ekonom masih rendah. Kondisi tersebit dianggap akan menghambat pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan pemerintah di tahun ini.

Peneliti Makroekonomi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI, Teuku Riefky, menuturkan penyerapan anggaran PEN yang masih rendah mengindikasikan bahwa produktivitas serapan anggaran PEN masih belum optimal. Hal tersebut disebabkan karena masih ada ketimpangan dalam program anggaran PEN.

“Jadi, memang ada beberapa pos penyerapan yang relatif lebih tinggi dibanding yang lainnya. Seperti misalnya prudent house itu sudah hampir mencapai 40 persen, tapi memang anggaran-anggaran lain seperti anggaran kesehatan baru sekitar 18 persen dan dukungan korporasi baru 21 persen,” tutur Teuku Riefky, dalam acara Market Review IDX Channel, Rabu (16/6/2021).

Menurut Riefky, ada tiga isu yang menyebabkan penyerapan anggaran PEN ini masih lambat. Pertama, yaitu program PEN beberapa ada yang hybrid antara belanja pusat dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD), jadi ada realisasi yang memang masih perlu digenjot. Kedua, yakni dari sisi penyertaan modal negara (PMN). Di mana biasanya memang disalurkan pada akhir tahun, karena dibutuhkan Peraturan Pemerintah (PP) untuk proses penyaluran tersebut. Ketiga adalah belanja kementerian lembaga.

“Belanja kementerian lembaga pada program prioritas PEN memang sebagian besar itu bentuknya belanja modal. Ini yang memang seharusnya terus didorong dan dimonitor untuk bisa mencapai target-target ekonomi yang dicita-citakan oleh pemerintah,” ujar Riefky.
Sementara itu, Riefky menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi akan sulit dicapai jika realisasi serapan anggaran PEN masih relatif lambat. Oleh karena itu, idealnya penyerapan PEN harus lebih masif lagi.

“Kita tahu bahwa pemerintah selama beberapa waktu belakangan sudah menyatakan akan target di kuartal dua tahun 2021 ini untuk tumbuh 6 – 7%. Nah, ini agak sulit dicapai kalau memang realisasi PEN ini masih relatif lambat,” ungkap Riefky.

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut