Viral Kisah Perempuan yang Tidak Buang Air Besar Selama Sebulan

JAKARTA, iNews.id - SEORANG perempuan asal Skotlandia menghebohkan publik. Bagaimana tidak? Perempuan bernama Cherine Docherty itu diketahui sudah tidak buang air besar selama 1 bulan. Dan perjalanan penyakit misteriusnya itu diunggah dalam akun Tiktok pribadinya, @cherineandcattydoll.

Dari unggahan, diketahui ia sudah tidak bisa buang air besar sejak Februari 2022. Hal ini membuatnya harus bolak-balik rumah sakit setiap 4 minggu sekali untuk meminta obat agar "kotoran" bisa keluar.

Baca Juga

Tradisi Gubuk Cinta di Kamboja, Perempuan Bebas Ajak Pria Masuk Kamar

Hingga akhirnya dokter memutuskan melakukan tindakan kolostomi pada tubuh perempuan 39 tahun ini. Kolostomi adalah pembuatan sebuah lubang di dinding abdomen untuk mengeluarkan feses.

Sehari setelah operasi, dia akhirnya bisa "buang air besar." Meskipun mengalami "rasa sakit terburuk yang pernah ada", ungkapnya dalam sebuah video Tiktok akun pribadinya.

Selain itu, operasi itu bukan perbaikan instan tanpa komplikasi. Di beberapa unggahan Docherty menceritakan kisah horor ketika tas kolostominya bocor. “Saya tidak bercanda ketika saya mengatakan saya tertutup kotoran,” katanya dalam video di akun tiktok pribadinya. "Itu benar-benar mimpi buruk," tambahnya. “Saya harus menyetel alarm saya setiap jam, setiap malam sejak saya keluar dari rumah sakit, hanya karena saya sangat takut hal itu terjadi lagi.”

Baca Juga

58 Persen Perempuan di Dunia Pura pura Orgasme, Ini Alasanya

Dalam klip selanjutnya, Docherty mengatakan bahwa dia semakin peduli dengan kesehatannya. Karena dia mengalami kesulitan bernapas dan menderita penyakit ginjal kronis stadium 3 dan asma, yang dia khawatirkan akan semakin parah.

Docherty juga menambahkan, dokter sebenarnya lebih suka melakukan prosedur yang disebut anastomosis ileoanal. Yaitu pengangkatan usus besar dan memasang kembali sisa sistem pencernaannya. Namun, itu dilaporkan merupakan operasi 12 jam dengan daftar tunggu yang panjang. Jadi mereka memutuskan untuk tidak melakukannya.

Editor : Miftahudin