3 Pebulu Tangkis Putri Top Indonesia yang Putuskan Pindah Negara, Ada yang Guncang Olimpiade

JAKARTA, iNews.id - Tak banyak yang tau, rupanya ada 3 pebulu tangkis putri berbakat Indonesia yang putuskan pindah negara. Salah satunya diantaranya bahkan sempat mengguncang Olimpiade. Beberapa atlet putri berbakat Indonesia ini justru memilih berpindah negara.

Berikut 3 pebulu tangkis putri berbakat Indonesia yang putuskan pindah negara:

Baca Juga

6 Pemain Tunggal Putra Indonesia yang Pernah Juara Dunia

1. Setyana Mapasa
Di urutan pertama, ada Setyana Mapasa. Pebulu tangkis yang satu ini memutuskan menjadi warga negara Australia. Dia kini membela Australia di nomor ganda putri.

Sejak 2014, Setyana dinaturalisasi sehingga menjadi warga negara Australia. Sejak menjadi warga negara Australia, Setyana memiliki karier cukup bagus di dunia bulu tangkis. Dia adalah juara ganda putri Oceania empat kali dari 2017 hingga 2020.

2. Utami Dewi
Di urutan kedua ada Utami Dewi menjadi andalan Indonesia di sektor tunggal putri pada era 70-an silam. Dia dianggap sebagai pebulutangkis terhebat milik Indonesia.

Baca Juga

5 Pebulu Tangkis Cantik Pelatnas Cipayung, Senyum Manisnya Bikin Gagal Fokus

Prestasi mentereng Utami Dewi berada pada kisaran 1971 – 1975. Di mana dia meraih gelar juara berturut-turut di ajang Indonesian National Badminton Championships.

Prestasi terbaik Utami Dewi adalah ketika membela tim putri Indonesia meraih gelar pertama Piala Uber 1975. Kala itu dia menjadi pemain penentu di partai puncak sehingga Indonesia menang 5-2 atas Jepang.

Beberapa tahun kemudian, Utami Dewi pindah ke Amerika Serikat. Dia melanjutkan karier bulu tangkisnya di negeri Paman Sam dengan memegang label pemain nomor 1 Amerika Serikat.

3. Mia Audina
Mia Audina yang tercatat mencetak rekor sebagai pemain termuda dengan usia baru 16 tahun yang menyabet medali Olimpiade. Meski hanya mendapat medali perak, tapi prestasi tersebut sudah sangat cukup untuk mengukir rekor dunia yang akan sangat sulit terpecahkan.

Tak hanya itu, dua tahun sebelumnya atlet yang dijuluki media China sebagai Si Anak Ajaib itu juga tercatat sebagai anggota tim termuda Piala Uber sepanjang sejarah bulu tangkis yakni 14 tahun.

Editor : Windi Trikusumawati