get app
inews
Aa Read Next : Maura Magnalia Meninggal Dunia, Kenali Tanda dan Gejala Serangan Jantung pada Wanita

Preeklamsia Dapat Dicegah, Begini Caranya

Rabu, 13 Oktober 2021 | 10:15 WIB
header img
Menjaga asupan bergizi seimbang, menjadi salah satu faktor penting dalam mencegah terjadinya preeklamsia pada ibu hamil (Foto : Times of India)

CIREBON, iNews.id - Penyebab tertinggi kematian pada ibu hamil di Indonesia masih diduduki oleh kasus preeklamsia dan komplikasinya, oleh karenanya seorang ibu hamil harus waspada dengan melakukan berbagai pencegahan agar tidak berakibat fatal baik bagi dirinya maupun janin yang dikandungnya. 

Preeklamsia biasa terjadi dimulai pada usia kandungan ibu memasuki usia 20 minggu, ditandai adanya kenaikan tekanan darah (hipertensi) yang melebihi 140/90 mmHg. 

Jika keadaannya terus berlanjut, maka akan terjadi kebocoron protein yang menyebabkan bengkak - bengak pada ibu hamil. Hal ini ditandai dengan munculnya proteinuri yakni adanya sejumlah besar protein di dalam urine ibu hamil, seperti yang dijabarkan dalam buku ajar ilmu obstetri gynecology kedokteran yang ditulis oleh Prof.DR.dr Sarwono Prawirohardjo, SpOG. 

Deteksi dini dan pencegahan menjadi faktor penting sebelum timbul komplikasi lain pada organ ginjal dan hati serta timbulnya eklampsia. Jika sudah terjadi eklampsia, ibu hamil akan mengalami gejala preeklampsia disertai kejang, yang tentu saja prognosisnya menjadi buruk (ad malam) untuk ibu dan janinnya. 

Dilansir dari American Pregnancy Association, berikut adalah kelompok ibu hamil yang berisiko terkena preeklampsia: 

  • Riwayat preeklamsia pada kehamilan sebelumnya. 
  • Hipertensi kronik /Hipertensi gestational (riwayat tekanan darah tinggi sebelum usia 20 minggu kehamilan). 
  • Memiliki riwayat hipertensi sebelumnya atau hipertensi karena gangguan ginjal.
  • Kehamilan pertama.
  • Usia > 40 tahun. 
  • Ras. 
  • Obesitas dengan BMI lebih dari 30 
  • Kehamilan kembar
  • Wanita yang memiliki bayi kembar 
  • Jarak yang terlalu lama dari kehamilan sebelumnya (>10 tahun). 
  • Memiliki kondisi medis tertentu, seperti  diabetes tipe 2, penyakit ginjal, atau lupus. 
  • Kehamilan yang terjadi dengan bantuan (inseminasi atau bayi tabung) 

Kunci utama pencegahan yaitu dengan rutin melakukan Ante Natal Care (ANC) ke dokter spesialis kandungan maupun bidan, sehingga penyulit maupun komplikasi secara dini dapat diketahui dan segera teratasi. 

Selain ANC, perlu diperhatikan oleh ibu hamil sejak awal kehamilan untuk melakukan berbagai pencegahan, antara lain : 

1. Menjaga asupan gizi seimbang selama kehamilan dan melakukan diet rendah garam. Dimana standar diet dengan memenuhi energi cukup, protein 1 – 1,5 gr /kg BB, lemak sedang, karbohidrat cukup. Vitamin dan mineral serta serat sesuai kebutuhan pada masa hamil. 

2. Kecukupan kebutuhan cairan selama kehamilan, sedikitnya minun 6 sampai 8 gelas perhari atau asupan cairan sebanyak 2500 ml sehari. Tentunya hal ini disesuaikan dengan keadaan saat kehamilan. 

3. Menghindari junk food selama proses kehamilan. 

4. Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan hindari minuman yang mengandung caffein. 

5. Olahraga teratur, sesuai olahraga yang disarankan bagi ibu hamil. 

6. Istirahat dan tidur cukup. 

7. Mengelola stress dan kecemasan dengan baik. 

8. Meminum supplemen yang disarankan oleh dokter atau bidan. 

Dalam British Medical Journal diungkapkan bahwa pemberian supplemen asam amino dan vitamin antioksidan  membantu mengurangi terjadinya hipertensi pada ibu hamil. 

Selain itu pemberian asam folat sebanyak 400 mikogram per hari juga sama pentingnya. Menurut studi di Kanada, Asam folat selain mencegah kecacatan pada janin, dapat pula menurunkan resiko terjadinya preeklamsia hingga dua kali lipat.

Dari semuanya itu dapat disimpulkan bahwa pencegahan menjadi catatan penting dalam proses kehamilan dan sudah harus dilakukan pada awal terjadinya kehamilan.

 

Editor : Miftahudin

Follow Berita iNews Cirebon di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut