JAKARTA, iNews.id - Serangan jantung merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya dan mematikan. Oleh karena dampaknya tersebut, penyakit ini sering juga disebut silent killer.
Serangan jantung terjadi lantaran aliran darah tidak mengalir lancar ke otot jantung dan juga pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan pada jantung atau yang biasa dikenal dengan penyakit jantung koroner.
Dalam data Riset Kesehatan Dasar Indonesia (Riskesdas) tahun 2018, angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Sedikitnya 15 dari 1.000 orang atau sekitar 2.784.064 orang di Indonesia menderita penyakit jantung, sehingga penyakit jantung koroner menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Hal yang menakutkan lainnya adalah penyakit jantung dialami tidak hanya di usia tua, tapi juga di usia mulai dari 30 tahun sudah menderita penyakit tersebut.
"Kalau 20 tahun lalu, penyakit jantung dialami oleh usia 50 tahun ke atas. Tapi kalau sekarang itu usia 30 tahun sudah banyak yang terserang penyakit jantung. Hal itu karena gaya hidup yang tidak sehat," ujar Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Dr. med. dr. Denio A. Ridjab, Sp.JP (K), dalam jumpa media Heartology Cardiovascular Center bertajuk Serangan Jantung Bisa Diselamatkan, Selasa (14/6/2022).
Dokter Denio memaparkan, sebagian besar serangan jantung identik dengan gejala seperti nyeri dada, rasa tidak nyaman seperti tertekan, sensasi terbakar, sakit di dada sebelah kiri atau tengah.
Kemudian menjalar sampai ke punggung, rahang, dan lengan, nyeri memberat saat beraktivitas. Lalu, gejala lain, seperti sesak napas, munculnya keringat dingin, mual, muntah, dan pusing. Bisa juga, gejala serangan jantung dijumpai mirip dengan keluhan GERD atau maag.
Bahkan ada juga penderita serangan jantung yang tidak mengalami gejala namun langsung mengalami henti jantung atau mati mendadak.
Bila Anda mengalami salah satu gejala seperti di atas segera ke rumah sakit yang memiliki fasilitas jantung. Menurut dr. Denio, kondisi serangan jantung termasuk dalam kegawatdaruratan yang butuh waktu penanganan sesegera mungkin oleh tim emergency dan spesialis jantung.
Editor : Miftahudin