KOTA CIREBON, iNews.id - Di Cirebon, kue pukis masuk kategori jajanan yang familiar. Bisa dibilang, salah satu street food yang banyak digemari kalangan. Bisa juga disebut sebagai jajanan receh yang menggoda. Saking gampangnya didapat.
Tidak percaya? Boleh cek di titik-titik perempatan, pertigaan, atau pinggir-pinggir jalan yang ada di kota ini. Hampir bisa dipastikan keberadaan pedagang kue pukis selalu ada di pusat keramaian. Paling mudah, di pasar tradisional.
Bicara soal kue pukis, sebetulnya tidak ada yang aneh dan istimewa. Penganan berbahan dasar telur, gula pasir, tepung terigu, santan atau susu, dan mentega ini, sangat mudah dibuat sendiri di rumah.
Kemudian dimasak di dalam cetakan cekung berderet panjang yang terbagi menjadi dua. Tiap deret ada sekitar 8 sampai 10 cetakan. Kemudian setelah matang, bisa diberi topping keju, meses, selai stroberi, wijen, ada juga yang original.
"Orang-orang banyak juga yang menyebut mirip kue pancong. Kalau di Cirebon yang versi asinnya itu. Namanya gonjing," ujar Rahmat, penjual kue pukis di kawasan Jalan Majasem, Kota Cirebon, Sabtu (4/6/2022)
Jajanan ini bisa dijadikan sarapan atau cemilan di sore hari. Lebih enak lagi, disantap ketika masih hangat.
"Yang sudah dingin ditaruh sebagai pajangan agar orang tertarik. Kan, warna-warni. Ada yang rasa pandan juga," lanjutnya.
Uniknya, kue pukis buatan Rahmat yang mengaku asli Jawa Tengah itu, bisa bertahan sampai tiga hari tidak basi berada di suhu ruang.
"Itulah yang namanya resep rahasia. Terkadang, orang tidak menghargai ilmu," pungkasnya.
Editor : Miftahudin