JAKARTA, iNews.id - Somalia mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa dasawarsa.
Kondisi ini terjadi di tengah krisis kelaparan dan gizi yang memburuk.
Hal itu disampaikan utusan khusus presiden untuk tanggap kekeringan, Abdirahman Abdishakur Warsame pada Senin (30/5/2022).
Dia mengatakan, 6,1 juta orang Somalia menghadapi tingkat kerawanan pangan yang ekstrem.
Selain itu, 330.000 anak-anak menghadapi kekurangan gizi akut yang parah karena kekeringan yang berkepanjangan.
"Utusan Khusus untuk Kekeringan menyerukan kepada semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan upaya mendukung masyarakat yang terkena dampak kekeringan," kata Kantor Utusan Khusus untuk Penanggulangan Kekeringan dalam sebuah pernyataan.
Pernyataan itu menggarisbawahi perlunya tanggap daruat dan terkoordinasi dengan baik. Tujuannya, agar semua warga Somalia bekerja sama untuk menyelamatkan nyawa.
"Lingkungan politik yang kontroversial yang menyebabkan proses pemilihan yang berkepanjangan, krisis politik global, dan munculnya krisis kemanusiaan di tempat lain di dunia telah berkontribusi pada respons pemerintah atas kekeringan dan kelaparan," katanya.
PBB dan pemerintah Somalia mengatakan, kekeringan terkait perubahan iklim di Somalia adalah salah satu yang terburuk dalam 40 tahun.
Situasi itu memengaruhi 66 distrik di negara itu dan memaksa 771.400 keluarga mengungsi.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait