KABUPATEN CIREBON, iNews.id - Sejumlah nelayan di Kecamatan Mundu mengeluhkan merosotnya harga rajungan hingga terjun bebas di sejumlah pengepul rajungan.
Hal tersebut diceritakan oleh Takrim, salah satu nelayan di Kecamatan Mundu, ia menduga merosotnya harga rajungan tersebut karena kualitas rajungan yang akan diekspor mengalami penurunan.
Takrim menduga daging rajungan yang akan diekspor dioplos daging daging kepiting atau sejenisnya.
"Rasa daging rajungan akan beda karena sudah di campur dengan daging yang lainya, para pembeli menjadi enggan membeli dari pengepul di wilayah kami," katanya, Minggu (29/5/2022).
Sepinya pembeli rajungan tentunya berimbas kepada sejumlah di Nelayan Mundu, pasalnya harga daging rajungan yang biasa di jual ke pengepul sebesar Rp. 450.000 per Kilo, kini sudah hampir setengah bulan lebih pengepul hanya menghargai harga rajungan dari nelayan hanya Rp. 100.000 hingga Rp.120.000 per kilonya.
Tarkim juga menerangkan harga rajungan utuh ikut mengalami penurunan, biasa dijual Rp. 80.000 per kilo, kini hanya dijual sekitar Rp. 15.000 hingga Rp. 25.000 per kilo.
Pada akhirnya Nelayan memilih untuk tidak melaut, saat harga rajungan anjlok seperti itu.
"Buat biaya solar dan lain lainnya saja sudah habis Rp. 200.000, kalau harga rajungananya aja di terima segitu, nelayan rugi besar," kata Takrim pada iNewsCirebon.
Padahal ketika harga rajungan tinggi, Takrim mengaku dalam sekali melaut dirinya mendapatkan sedikitnya 25 kilo rajungan.
"Ya berharap sih harga rajungan kembali tinggi seperti semula," pungkasnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait