KUNINGAN, iNews.id - Berawal iseng, hanya membangun kolam dan pelataran untuk kumpul keluarga besar, Kolam Renang Zam Zam Pool, Desa Manis Kidul, Jalaksana, kini menjadi salah satu objek wisata terbesar, di Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.
Berawal Tahun 2018, ketika masih menjabat Manager Objek Wisata Cibulan, owner H Raden Jonathun Umbara, membeli tanah di Jalan Raya Kuningan-Cirebon, tepat di area pesawahan timur Desa Jalaksana. Atau belakang Pabrik Tahu Lamping. Kebetulan mau dijual pemilik.
Niat awal, tanah seluas 100 bata atau 1.400 m2 tersebut, untuk membangun rumah pribadi, yang dilengkapi gazebo, kolam renang dan taman. Hanya untuk istirahat, kumpul keluarga besar.
Ternyata, di tanah itu juga ada sumber mata air. Meskipun debitnya tidak banyak, tapi tidak pernah kering. Kebetulan, PDAM Unit Jepara membutuhkan air. Kekurangan air untuk Desa Cengal, Cikeleng dan sekitar. PDAM minat, debit air hendak dijual.
Ia pun membangun kolam penampungan. Tiga kolam seluas 1,4 meter dan kedalaman 1 meter dibangun. Disedot 3 mesin diesel, terus mengalir. Tapi Februari sampai Agustus 2018 kemarau tiba, debit air jadi kecil.
PDAM membatalkan rencana kerjasama.
Akhirnya, kolam penampungan tersedia dijadikan kolam renang, untuk keluarga besar. Tidak ada parkir, jadi keluarga langsung masuk kedalam area kolam.
Dari situ, banyak saudara posting-posting berenang di media sosial. Praktis, banyak netizen bertanya, itu kolam renang dimana.
Hari demi hari, mulai banyak orang datang, dari Kuningan, luar Kuningan. Juga kerap ada acara sekolah, sambil berenang di kolam.
Hingga muncul usulan kolam renang anak, maka dibangun kolam renang anak. Saat itu, belum dipungut karcis. Belum berizin.
Semakin ramai pengunjung, Ia terus membangun tambahan kolam. Hanya untuk keluarga saja, memang kurang. Belum teman-teman. “Ma’lum keluarga besar.
Se-Cibulan itu, banyak keluarga besar istri,” ujar Owner Zam-Zam Pool Kuningan, H Raden Jonathun Umbara, Kamis (19/05/2022)
Seiring kebutuhan perawatan kolam, Ia mulai berpikir menerapkan tiket masuk Rp5000/orang tanpa karcis. Tengah berjalan, benar saja kekhawatiran itu terjadi.
Ia dimarahi aparat Satpol PP karena membangun tanpa izin, kolam renang beroperasi juga tanpa izin. Ya, wajar karena niat awal hanya kolam untuk pribadi.
Jonathan Umbara, kemudian mengajukan perizinan ke pemerintah daerah. Meski sempat sulit, bahkan nyaris tidak diizinkan, akhirnya semua perizinan terbit Mei Tahun 2019.
Sudah legal, begitu Idul Fitri Juni Tahun 2019 buka, kunjungan membludak. Saat itu, sudah 6 kolam terbangun lengkap fasilitas gazebo, warung-warung dan parkiran hasil sewa. Padahal belum ada peresmian.
“Memang ngalir gitu aja, hanya diawali bismillah. Tidak ada rencana peresmian samasekali,” aku suami tercinta Nani Kartini ini Minat besar pengunjung, membuatnya harus memperluas lahan parkir. Tanah milik Pabrik Tahu Lamping di sebelahnya dibeli.
Tahun 2020 berjalan, terjadi pandemi Covid 19. Ketika objek wisata tutup, termasuk kolam renang, Ia manfaatkan membangun kembali kolam.
Saat objek wisata dibuka kembali oleh pemerintah, Bupati Kuningan H Acep Purnama dan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata DR H Toto Toharudin berkunjung, sekaligus meresmikan Zam-Zam Pool Kuningan miliknya ini.
“Itupun diresmikan atas usulan pak kadisporapar, saya gak minta, gak maksa. Silahkan saja lah,” seloroh H Umbara, sapaan akrabnya Ia bersyukur kunjungan terus meningkat. Hingga Tahun 2022, sudah ada 10 kolam renang. Bervariasi, mulai kedalaman 10 cm hingga 1,5 meter.
Ada kolam air dingin dan air hangat, juga ada kolam hujan salju. Yang paling banyak gazebo, Ia bangun sekitar 50 unit di lantai 1 dan lantai 2. Semua digratiskan. Toilet, kamar mandi juga 50 unit gratis semua. Ada banyak warung, pemberdayaan pedagang.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait