CIREBON, iNewsCirebon.id – Suasana tenang di kawasan Kost Kedawung, Kabupaten Cirebon seketika pecah oleh teriakan minta tolong pada Senin malam, 24 November 2025. Seorang perempuan ditemukan tak bernyawa, tergantung di pintu kamar mandi . Korban diketahui berinisial VS, 34 tahun, warga Bandung, yang bekerja sebagai freelancer.
Peristiwa memilukan itu semakin menyayat ketika petugas menemukan dua lembar surat tulisan tangan di dalam kamar. Surat yang diduga sebagai pesan terakhir korban itu berisi permohonan maaf kepada keluarga serta ungkapan beban emosional yang selama ini dipendamnya. Tulisan korban tampak bergetar, penuh goresan perasaan tertekan dan luka mendalam yang dialaminya.
Awal Kejadian
Berdasarkan keterangan saksi sekaligus kekasih korban, MF keduanya sempat terlibat pertengkaran pada pukul 00.30 WIB. Fadhil mengaku ingin mengakhiri hubungan karena tak lagi sanggup menghadapi ancaman emosional yang kerap muncul saat korban marah. Pagi harinya, sekitar pukul 08.00 WIB, Fadhil pergi bekerja meninggalkan korban yang saat itu masih hidup dan berada di kamar.
Namun, ketika ia kembali ke kost sekitar pukul 23.00 WIB, pintu kamar tidak terkunci. Saat dibuka, ia mendapati korban sudah tidak bernyawa dengan posisi tergantung di pintu kamar mandi. Panik, Fadhil segera meminta pertolongan penghuni kamar lain.
Saksi Lain Mendengar Teriakan
Penghuni kamar lain, Muhamad Rida, mengaku mendengar teriakan minta tolong sekitar pukul 23.00 WIB. Saat keluar kamar, ia melihat kondisi korban sudah tidak bergerak dan segera menghubungi pihak kepolisian.
Polisi Turun ke TKP
Tak lama berselang, jajaran Polsek Kedawung dan unit Inafis Polres Cirebon Kota tiba di lokasi.
Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, membenarkan adanya temuan tersebut dan menyampaikan bahwa dari hasil pemeriksaan awal, dugaan sementara korban meninggal akibat bunuh diri.
“Dari hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi, dugaan sementara korban mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Namun penyidik tetap melakukan pendalaman untuk memastikan penyebab kematian,” ujar Kapolres.
Petugas langsung melakukan olah TKP, melakukan identifikasi, mengamankan barang bukti termasuk surat dugaan wasiat, serta membawa jasad korban ke RS Gunung Jati untuk pemeriksaan lanjutan.
Surat yang Menyisakan Luka
Dalam surat yang ditinggalkan, korban menuliskan permintaan maaf kepada orang tuanya ayah dan ibunya serta harapan agar keluarganya selalu hidup dalam kesehatan dan kebahagiaan. Tulisan itu menunjukkan betapa dalam rasa sedih, letih, dan beban emosional yang ia tanggung.
Pada lembar berbeda, korban juga menuliskan isi hatinya kepada seseorang yang disebut-sebut telah meninggalkan luka emosional. Pesan tersebut memuat kekecewaan, rasa tersakiti, dan perasaan tidak dihargai yang membuatnya merasa hidup tak lagi adil. Goresan kalimatnya tampak penuh tekanan, seolah menjadi saksi betapa berat pergolakan batin yang ia alami sebelum mengambil tindakan fatal itu.
Polisi mencatat seluruh keterangan saksi, mengumpulkan bukti-bukti di lokasi kejadian, dan membuat laporan segera. Hingga kini, penyebab pasti kematian korban masih dalam pemeriksaan pihak kepolisian, meski indikasi awal mengarah pada dugaan bunuh diri.
Editor : Rebecca
Artikel Terkait
