KOTA CIREBON, iNews.id - Makan di waktu sahur adalah salah satu ibadah di bulan Ramadhan. Amalan ini hukumnya sunnah menurut para ulama.
Bangun untuk makan sahur adalah hal yang berat, karena pada waktu ini kita masih tertidur dengan lelap.
Namun kita perlu tahu bahwa makan sahur di bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan dan amalan sunnah ini juga yang akan menyempurnakan ibadah kita di bulan Ramadhan.
Dikutip dari ceramah Ustadz Syahirul Alim, SEI, S.Pd, MM.Pd pada kajian kultum ramadhan 1443 h/2022,
Di bulan Ramadhan ada amalan sunnah yang bisa dijalani yaitu makan sahur. Amalan ini disepakati oleh para ulama dihukumi sunnah dan bukanlah wajib, sebagaimana kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim, 7: 206. Namun amalan ini memiliki keutamaan karena dikatakan penuh berkah.
Makan sahur adalah suatu hal yang disunnahkan dan dianjurkan untuk diakhirkan.
Dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
"Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat keberkahan.” (Muttafaqun ‘alaih)
Yang dimaksud barokah adalah turunnya dan tetapnya kebaikan dari Allah pada sesuatu. Barokah bisa mendatangkan kebaikan dan pahala, bahkan bisa mendatangkan manfaat dunia dan akhirat. Namun patut diketahui bahwa barokah itu datangnya dari Allah yang hanya diperoleh jika seorang hamba mentaati-Nya.
Sahur bisa dilakukan dengan banyak atau sedikit makanan meski hanya seteguk air, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Makanan sahur itu berkah. Maka janganlah kalian meninggalkannya meski hanya meminum seteguk air, karena Allah subhanahu wa ta’alaa dan para malaikat mendoakan rahmat kepada orang-orang yang memakan makanan sahur.” (HR. Ahmad no. 11003, dihasankan Al Albani dalam Shahih Al Jami’).
Ketika hendak sahur, sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dan berserat seperti buah-buahan dan sayuran yang berguna untuk menahan lapar. Dengan mengonsumsi makanan berserat, pencernaan membutuhkan waktu yang lama untuk mencerna serat tersebut dan rasa lapar dan membuat kita lemah tidak muncul dengan cepat. Selain, hendaknya kita tidak lupa untuk minum air yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi pada tubuh. Kebutuhan air yang cukup untuk diminum setiap hari yaitu minum delapan gelas air atau setara dengan dua liter.
Namun diantara makanan yang baik untuk sahur adalah kurma berdasarkan sabda Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, “Makanan sahur yang paling nikmat bagi seorang mukmin, adalah kurma” (HR. Abu Dawud no 2345, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud).
Dianjurkan pula untuk mengakhirkan sahur. Diriwayatkan dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Kami makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami shalat. Anas bin Malik bertanya, “Berapa jarak waktu di antara keduanya?” “Seukuran lima puluh ayat” jawab Zaid. (Muttafaq ‘alaih)
Berkaitan dengan minum saat adzan, ketika seseorang mendengar adzan sementara air masih berada di tangan, ia boleh minum sampai tuntas. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila seseorang di antara kalian mendengar adzan sementara wadah (minuman) ada di tanganya, janganlah ia meletakannya sebelum menuntaskan keperluannya (minum).” (HR. Abu Dawud, no. 2350, dishahihkan Al Albani dalam Tamamul Minnah, hal. 417).
Ulama mengartikan hadits ini untuk orang yang meragukan terbitnya fajar. Adapun bagi orang yang yakin fajar sudah terbit, ia tidak boleh makan atau minum.
Demikian keutamaan makan sahur di bulan ramadhan dalam kajian islami bersama Ustadz Syahirul Alim, SEI, S.Pd, MM.Pd, Rabu (6/4/2022).
Editor : Miftahudin