CIREBON, iNewsCirebon.id - Kebijakan donasi Rp1.000 per hari atau Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) belum diberlakukan di Kota Cirebon. Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, memastikan pihaknya masih mengkaji lebih dalam sebelum mengambil keputusan untuk ikut serta dalam program yang diinisiasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat itu.
“Terkait Rp1.000 per hari, saya belum membicarakannya dengan seluruh SKPD. Kami masih perlu melakukan pembahasan internal,” ujar Effendi Edo saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
Menurut Edo, banyak aspek yang harus dikaji agar pelaksanaannya nanti berjalan transparan dan tidak menimbulkan kebingungan di lapangan.
“Programnya seperti apa, mekanisme penyimpanan dan pengambilannya bagaimana, itu semua harus jelas dulu sebelum dijalankan,” tegasnya.
Ia menambahkan, hingga kini kebijakan donasi Rp1.000 per hari bagi ASN, pelajar, maupun masyarakat belum diterapkan di Kota Cirebon. “Sejauh ini belum berjalan. Nanti akan kami bahas dulu di internal Pemkot,” jelasnya.
Meski demikian, Effendi Edo menegaskan bahwa Pemkot Cirebon mendukung setiap gerakan sosial yang membawa manfaat bagi masyarakat, termasuk gagasan Rereongan Sapoe Sarebu tersebut.
“Yang penting niatnya baik, tapi tetap harus disesuaikan dengan kondisi dan mekanisme yang ada di daerah kita,” katanya.
Diketahui, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebelumnya mengeluarkan Surat Edaran Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu).
Melalui gerakan ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau ASN, siswa, dan masyarakat untuk menyisihkan uang Rp1.000 per hari sebagai wujud solidaritas sosial dan dukungan terhadap pemenuhan hak dasar pendidikan serta kesehatan warga.
Program ini diharapkan menjadi gerakan kebersamaan warga Jawa Barat dalam membantu sesama. Namun bagi Kota Cirebon, kebijakan tersebut tampaknya masih memerlukan waktu dan pembahasan matang sebelum benar-benar diterapkan.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait