JAKARTA, iNewsCirebon.id – Suara mesin kopi berpadu dengan tawa riang terdengar memenuhi ruangan pelatihan. Di sudut meja, Hilmi tampak serius menakar bubuk kopi sebelum menuangkan air panas dengan gerakan perlahan. Di sampingnya, rekan-rekannya dari Yayasan Wahana Inklusif Indonesia ikut mencoba, sesekali tersenyum bangga melihat hasil racikan pertama mereka.
Mereka tidak belajar sendirian. Seorang barista difabel dari Mata Hati Koffie dengan sabar mendampingi, mengajarkan cara mengenali biji arabika dan robusta, teknik menggiling, hingga menyeduh kopi dengan metode V60 dan Vietnam Drip. Dari setiap seduhan, terselip semangat bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berkarya.
Pelatihan vokasi kopi ini menjadi ruang baru bagi anak-anak dengan autisme, ADHD, dan peserta difabel lainnya untuk menemukan potensi sekaligus menepis stigma yang sering melekat. Melalui keterampilan barista, mereka tidak hanya belajar meracik rasa, tetapi juga menumbuhkan percaya diri untuk melangkah ke dunia kerja.
Mata Hati Koffie, yang sebelumnya dikenal sebagai kedai kopi, kini bertransformasi menjadi platform pelatihan berbasis online dengan misi memberdayakan komunitas difabel agar bisa belajar, berkreasi, dan meniti karier profesional. Sementara Yayasan Wahana Inklusif terus fokus membuka jalan agar anak-anak dengan kebutuhan khusus dapat berpartisipasi dalam kehidupan sosial maupun dunia kerja.
Di balik terselenggaranya pelatihan ini, ASTRA Infra hadir mendukung lewat penyediaan laptop, peralatan seduh kopi, serta memfasilitasi kolaborasi dengan Mata Hati Koffie dan Yayasan Wahana Inklusif Indonesia.
“Kami berharap peserta tidak hanya berhenti di tahap belajar, tetapi juga bisa menjadi trainer yang meneruskan semangat berbagi inspirasi. Inisiatif ini adalah langkah nyata menciptakan inklusivitas sekaligus memberdayakan masyarakat,” ujar Kepala Divisi Sustainability Management ASTRA Infra, Beny Priyatna Kusumah, Rabu (28/8/2025).
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait