Intelijen Barat mengatakan bahwa Rusia sedang berusaha untuk mengumpulkan "kekuatan luar biasa" di sekitar ibukota Ukraina dan bahwa Moskow telah membangun "superioritas udara sepenuhnya" atas Ukraina.
Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pasukan terjun payung Rusia merebut kendali lapangan udara strategis Gostomel, di pinggiran barat laut Kyiv, setelah menukik dengan helikopter dan jet dari arah Belarus.
"Helikopter datang dan kemudian pertempuran dimulai. Mereka menembakkan senapan mesin, peluncur granat," kata warga Sergiy Storozhuk.
Serangan ini memaksa warga sipil untuk berlindung di sistem metro, dengan 100.000 orang mengungsi. Meski demikian, banyak warga Ukraina yang menolak untuk tunduk pada Rusia.
Olena Kurilo termasuk di antara 20 orang yang terluka oleh pecahan kaca yang beterbangan menyusul ledakan di kota Chuguiv, Ukraina timur.
"Tidak pernah, dalam kondisi apa pun saya akan tunduk pada Putin. Lebih baik mati," kata guru berusia 52 tahun itu, wajahnya ditutupi perban.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait