Tolak Hasil Pilpres 2024, Tokoh Masyarakat di Cirebon Desak KPU Gelar Pemilu Ulang

Riant Subekti
Sejumlah Tokoh Masyarakat di Cirebon menolak Hasil Pilpres 2024, Meminta Pemilu Diulang. Foto: Riant Subekti

KOTA CIREBON, iNewsCirebon.id - Komunitas Poros Caruban Nagari yang terdiri dari para ulama, sesepuh, dan tokoh masyarakat, yang dipimpin oleh Prabu Dias, menggelar pertemuan penting hari ini. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kondisi politik saat ini, khususnya terkait dengan dugaan pelanggaran yang sistematis dan masif selama proses pemilu.

Pada pertemuan tersebut, dibahas mengenai praktik-praktik yang merugikan integritas pemilu. Mereka menegaskan bahwa kesaksian dari berbagai media, baik media cetak maupun media sosial, mengindikasikan adanya dugaan penyimpangan yang serius yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu.

"Kami tidak membicarakan paslon 01, 02, 03, tetapi kami berbicara tentang masa depan bangsa. Kami memiliki kekhawatiran serius terhadap keberlangsungan demokrasi dan integritas pemilu di negara ini," ujar panglima tinggi Macan Ali Nuswantara, Prabu Dias, Rabu (21/2/2024) 

Dalam rangka menanggapi dugaan pelanggaran tersebut, komunitas Poros Caruban Nagari menyepakati beberapa butir kesepakatan.

Pertama, mereka mendesak agar penyelenggara pemilu dan institusi terkait menjaga netralitas dan menindak tegas oknum-oknum yang terlibat dalam pelanggaran tersebut. Kedua, mereka meminta dukungan kepada anggota DPR dan MPR yang akan melakukan hak angket terkait hasil pemilu untuk memastikan kebenaran terungkap.

Selain itu, jika terbukti adanya pelanggaran yang signifikan, komunitas tersebut mendukung wacana pemilu ulang yang transparan dan adil.

Mereka juga mendesak untuk mengkaji dan menyelidiki laporan-laporan terkait upaya penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang mengatasnamakan paslon tertentu.

"Kami mengajak seluruh warga bangsa untuk bersama-sama menjaga kondisi politik dan keamanan negara ini. Kami percaya bahwa kebenaran akan terungkap, dan kami berharap agar proses politik di negara ini dapat berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi yang kita junjung tinggi," tambah Prabu Dias.

Para ulama dan tokoh masyarakat yang hadir juga menyatakan kesepakatan mereka untuk mendukung pemilu ulang yang jujur dan adil. Mereka menegaskan pentingnya menjaga kestabilan negara dan keutuhan NKRI dengan berpegang teguh pada prinsip Pancasila.

Selanjutnya acara diisi dengan pembacaan petiesi, yang berisi 7 butir urutan petiesi.

PETISI CARUBAN NAGARI 

 

1. Menolak hasil pemilihan presiden dan wakil presiden yang dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024 yang diwarnai dengan kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).

 

2. Meminta kepada KPU yang dibentuk kemudian oleh pemerintah pusat untuk melaksanakan pemilihan ulang secara jurdil, khususnya pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024-2029 dengan mengganti komisioner KPU dan Bawaslu yang ada saat ini.

 

3. Memprotes keras deklarasi kemenangan paslon 02 yang dilakukan secara selebrasi berdasarkan quick count sedangkan KPU belum menetapkan pemenang pilpres berdasarkan perolehan suara terbanyak. Hal ini secara nyata nyata telah melakukan pembodohan dan menggiring opini masyarakat luas, yang dapat menimbulkan perpecahan dalam masyarakat.

 

4. Meminta Bawaslu untuk memproses secara hukum paslon 02 atas deklarasi kemenangan dimaksud.

 

5. Meminta kepada yang berwenang untuk mendiskualifikasi paslon 02 pada pemilihan presiden dan wakil presiden tahun 2024.

6. Mendukung Hak angket DPR RI atas Pelaksanaan Pemilu yang tidak jujur dan adil

7. Meminta TNI Polri dan aparatur terkait untuk bersikap Netral dalam pemilihan umum

 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network