Fakta Menarik Batik Trusmi, Berawal dari Tumbuhan yang Ditebang Tumbuh Lagi, Lahirlah Nama Trusmi

Wafa Amatullah/Mg6
Kampung Batik Trusmi merupakan jantung produksi batik. Foto: Ist

CIREBON, iNewsCirebon.id - Fakta menarik batik trusmi yang merupakan salah satu batik yang terkenal di Indonesia. Kampung Batik Trusmi merupakan jantung produksi batik Cirebon. Ada lebih dari seribu perajin batik yang bekerja setiap hari.

Batik Trusmi lahir di sebuah daerah yang terdapat banyak tumbuh-tumbuhan, kemudian warga setempat menebang tumbuhan tersebut. Namun setelah ditinggalkan sebentar, tumbuhan itu tumbuh kembali. Berawal dari fenomena inilah tanah tersebut dinamakan Trusmi yang merupakan singkatan dari kata ‘terus bersemi’.

Fakta Menarik Batik Trusmi  

Trusmi aslinya adalah nama makam penyebar Islam. Letak makam Mbah Trusmi tidak terlalu jauh dari akses utama menuju kawasan batik Trusmi di Cirebon. Gerbangnya berupa gapura dan tembok yang mengelilingi kompleks makamnya, disusun dari batu bata merah.Di atas gapura tertulis "Masjid Kramat Buyut Trusmi".

Mbah Trusmi adalah penyebar ajaran Islam di Cirebon bersama dengan Sunan Gunung Jati. Di sela-sela menyebarkan ajaran agama tersebut, Mbah Trusmi membatik dan menjadikannya sebagai media berdakwah. Kebiasaan ini pun diikuti oleh murid-muridnya. Hingga akhirnya semua murid dan keluarganya yang bermukim di kampung tersebut membatik.

Batik Trusmi Cirebon secara umum dibagi menjadi dua motif. Pertama, motif keratonan yang diambil dari ornamen-ornamen keraton, baik dari unsur bangunan maupun benda-benda yang ada di sekitar keraton. Warnanya cenderung pada sogan dan babar mas.


Batik Trusmi

Motif lainnya adalah motif pesisiran yang menampilkan flora dan fauna, baik dari darat maupun laut. Warnanya lebih terang, misalnya biru, merah, dan hijau. Bahan batik yang digunakan terbuat dari sutra, katun, katun primisima, dan prima.

Kampung Trusmi diperkirakan sudah berdiri sejak sekitar abad XIV atau bersamaan dengan masa kasunanan Gunung Jati. Bagi para wisatawan selain belanja dan melihat proses pembuatan batik, sekaligus bisa berwisata kuliner, membuat acara gathering dan sebagainya. 

Menjelang memasuki kawasan Trusmi, rumah makan yang menawarkan empal gentong sudah berderet. Jika sudah selesai belanja di sini, sempatkan juga melongok perajin kulit di seberang kawasan Trusmi, di Cibaduyut-nya Cirebon.

Masih di Cirebon, tidak jauh dari kompleks Keraton Kasepuhan, ada suatu kawasan di mana banyak etnis dari Timur Tengah bermukim sejak dahulu. Di sana ada sebuah masjid, Masjid Merah Panjunan, yang didirikan pada tahun 1480. Dari luar bangunanya memang tidak tampak seperti masjid. 

Demikianlah informasi seputar fakta menarik batik Trusmi. Semoga menambah wawasan. 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network