JAKARTA, iNews.id - Korban kasus dugaan penyekapan yang menimpa Sulistyawati atau Sulis mengaku tak hanya diancam dan disekap. Tetapi, dia juga mengaku diminta untuk menjadi pelayan seks untuk anak buah dari F, yang meminjamkan uang Rp1 juta yang berbunga hingga Rp1,6 juta. “Ada pelecehan, di situ saya harus melayani anak-anak steam punyanya dia (F),” kata Sulis kepada wartawan di Tangerang, Sabtu (15/1/2022).
Dia menjelaskan, F yang merupakan rentenir itu mempunyai usaha steam motor. Dan jika dirinya tak bisa membayar, Sulis harus melayani anak buahnya F sampai utangnya lunas. Sulis juga mengaku sempat mendapat ancaman pembunuhan hingga mutilasi dari F. “Pengancamannya itu dia bilang mau bunuh saya mau mutilasi saya, mau matiin saya lah,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, awal mula peristiwa ini terjadi ketika Sulistyawati meminjam uang sebesar Rp1 juta kepada F, dan diberi tenggat waktu 10 hari untuk membayar dengan perjanjian akan membayar sebesar Rp1,3 juta.
Namun, dirinya tidak bisa membayar utang itu sesusai waktu yang ditentukan yakni 10 hari. Karenanya utang itu membesar menjadi Rp1,6 juta.
Karena tak bisa membayar utang tersebut, Sulistyawati dijemput oleh seorang yang diduga menjadi suruhan F. Dia kemudian diajak ke rumah F untuk memberikan penjelasan.
Sesampainya di rumah F yang terletak di kawasan Ciledug Indah II, Kota Tangerang, Sulistyawati sempat dipukul kemudian ditarik dengan kasar oleh F dan S untuk masuk ke kamar. “Jadi sebenarnya di rumah itu ada 7 orang, yang bersikap kasar itu 2 orang. Ya F dan S dan dia pas saya mau masuk ke kamar itu saya ditarik dia saya dimasukin dan dikunci, (terus) pas awal datang dia sudah sempat mau pukul saya, karena saya tangkis jadi hanya kena tangan saya,” tuturnya. Beruntung, setelah pihak kepolisian dan beberapa warga mendatangi lokasi, Sulistyawati akhirnya berhasil keluar dari penyekapan tersebut.
Setelah berhasil keluar, Sulistyawti mengaku telah melaporkan perkara tersebut ke Mapolres Metro Tangerang.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait