AMSTERDAM, iNewsCirebon.id - Peramal gempa Turki yakni Seismolog Belanda Frank Hoogerbeets memprediksi bakal terjadi gempa bumi dahsyat di dunia pada bulan Maret, termasuk Indonesia.
Nama Frank Hoogerbeets ramai dibicarakan terutama sejak gempa Turki pada 6 Februari lalu. Tiga hari sebelum gempa bermagnitudo 7,8 dan 7,7 itu mengguncang Turki, dia mengunggah pesan di Twitter akan ada gempa dahsyat di Turki, Suriah, dan beberapa negara sekitarnya.
Kali ini melalui video YouTubenya, Hoogerbeets memperingatkan gempa dahsyat itu bisa terjadi pada awal Maret berdasarkan pergerakan benda langit.
“Konvergensi geometri planet kritis sekitar 2 dan 5 Maret dapat mengakibatkan aktivitas seismik besar hingga sangat besar, bahkan mungkin gempa dorongan besar sekitar 3 dan 4 Maret dan/atau 6 dan 7 Maret,” demikian penjelasan dalam video tersebut seperti yang dikutip iNews.id, Minggu (5/3/2023).
Ilmuwan yang bekerja untuk Solar System Geometry Survey (SSGEOS) itu memperkirakan kekuatan gempa bisa melebihi magnitudo 8.
Adapun daerah yang berpotensi terdampak gempa membentang sejauh ribuan kilometer, yakni dari Semenanjung Kamchatka dan Kepulauan Kuril di Timur Jauh Rusia, hingga ke Filipina dan Indonesia.
“Saya tidak melebih-lebihkan. Saya bukan ingin membuat ketakutan. Ini peringatan,” katanya.
Sementara itu Kepala Cabang Survei Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia Kamchatka Danila Chebrov mempertanyakan prediksi Hoogerbeets. Bukan hanya itu, dia menyebut Hoogerbeets sebagai amatir.
Menurut Chebrov, kaitan antara pergerakan planet di tata surya dan aktivitas seismik di Bumi sangat lemah. Oleh karena itu teori yang menggunakan ini sebagai acuan utama berarti bermasalah.
Hoogerbeets pada 3 Februari atau 3 hari sebelum gempa Turki mengunggah pesan di Twitter berisi “Cepat atau lambat akan ada gempa bermagnitudo 7,5 di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordania, Suriah, Lebanon).”
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait