BANDUNG, iNewsCirebon.id - Publik digegerkan dengan pengakuan seorang pria dan dan dua orang wanita yang mengaku menjadi Imam Mahdi, Ratu Adil dan Ratu Sunda. Mereka mengaku sudah hadir di wilayah Kutatandingan, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Kini ketiganya tengah diburu polisi lantaran pengakuannya itu membuat gaduh masyarakat.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan, Polres Karawang sedang mendalami kasus pengakuan Imam Mahdi, Ratu Adil dan Ratu Sunda tersebut. Pihaknya sudah mendatangi pembuatan video yang viral tersebut di Dusun Liosari, Desa Mulyasejati, Kecamatan Ciampel. Namun, ternyata alamat itu palsu.
Sehingga keberadaan ketiga orang yang mengaku Imam Mahdi, Ratu Adil dan Ratu Sunda dalam video yang viral pada Rabu (30/11/2022) itu belum terdeteksi.
"Belum (terdeteksi), alamatnya itu palsu. Itu konten provokasi dan menggunakan alamat palsu," ujar Kombes Pol Ibrahim Tompo, mengutip iNews.id, Kamis (1/12/2022).
Selain mengaku sebagai Imam Mahdi, Ratu Adil dan Ratu Sunda, mereka juga mengaku bahwa bencana yang terjadi di berbagai daerah disebabkan oleh Imam Mahdi. Oleh karenanya, hanya Imam Mahdi yang bisa menghentikan bencana tersebut.
"Bencana- bencana makin merajalela di seluruh dunia, yang bikin bencana itu adalah Imam Mahdi. Yang bisa mengamankan itu Imam Mahdi," kata perempuan dalam unggahan video itu.
Video pengakuan berdurasi 1 menit itu viral di media sosial (medsos) hingga membuat warga Karawang heboh.
Video yang telah tersebar luas itu, sontak membuat Netizen marah dan menilai tiga orang yang ada dalam tayangan video tersebut sebagai orang gila. Nitizen minta polisi bertindak karena sudah meresahkan.
Sementara itu, Sekda Karawang Acep Jamhuri, mengatakan Pemkab Karawang bertindak cepat dengan menerjunkan petugas Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Karawang ke lokasi pembuatan video tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui lokasinya berada di wilayah Kutatandingan, Kecamatan Ciampel. Namun saat ditemui rumah tersebut sudah kosong.
"Rumahnya kosong dan orangnya sudah kabur," kata Sekda Karawang, Rabu (30/11/22).
Acep Jamhuri menyatakan, Pemkab Karawang masih mencari keberadaan tiga orang yang sudah membuah heboh tersebut. Jika sudah ditemukan, mereka akan dibina.
"Kami sudah berkordinasi dengan pihak kepolisian untuk meminta bantuan mencari ketiga orang tersebut," ujar Acep Jamhuri.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait