JAKARTA, iNewsCirebon.id - Meski pekerjaan sebagai teknisi biasanya melekat pada laki-laki, namun tidak yang dilakukan oleh Sertu Nur Hayyu Safitri menjadi perempuan pertama Indonesia yang bisa membongkar pasang mesin helikopter tempur Apache.
Sertu Nur Hayyu Safitri dapat membuktikan kemampuannya. Ia menjadi satu-satunya prajurit wanita TNI yang menjadi teknisi alutsista TNI AD, helikopter Apache AH-46E.
Bagaimana kisah Sertu Nur Hayyu Safitri selengkapnya? Simak ulasan iNewsCirebon.id berikut ini mengutip dari MNC Portal.
Sertu Hayyu awalnya tidak memiliki keinginan untuk bergabung bersama TNI AD. Justru cita-citanya adalah ingin menjadi prajurit TNI AL.
Lahir di Salatiga, 6 Agustus 1995. Ia tergabung dalam anggota Skadron-11/Serbu Pusat Penerbang Angkatan Darat (Puspeerbad), Semarang, Jawa Tengah. Sertu Hayyu bergabung dengan TNI AD melalui pendidikan Secaba PK (Prajurit Karier) tahun 2013.
Setelah menyelesaikan Pendidikan Pertama Bintara di Pusat Pendidikan Kowad (Pusdikkowad) Bandung, Sertu Hayyu kemudian ditempatkan pada kecabangan Penerbad, dan kemudian mengikuti pendidikan spesialisasi Air Traffic Control.
Setelah lulus pendidikan, Sertu Hayyu kemudian terpilih untuk mengikuti pelatihan sebagai teknisi helikopter tempur Apache di Texas dan Virginia, Amerika Serikat pada tahun 2018.
Sertu Nur Hayyu Safitri juga menceritakan pengalamannya selama mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam tersebut. “Pengalaman paling berkesan ketika berjumpa dengan personel militer yang berasal dari kurang lebih 76 negara di dunia.
Saya banyak mendapatkan teman baru, saya mempelajari dan memahami kultur militer dari banyak negara, serta banyak pula yang memperhatikan saya karena hijab yang saya kenakan dalam berseragam,”kenang Sertu Hayyu.
Menjadi satu-satunya siswa perempuan dari Indonesia membuat Sertu Hayyu harus menghadapi sejumlah tantangan.
Meski begitu, ia mampu melewati semua itu hingga akhirnya ia lulus dengan predikat Distinguished Graduate atau lulusan terhormat.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait