CIREBON, iNews.id - Guna mengantisipasi serangan hacker terhadap keamanan siber informasi digital, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon, Rabu (3/10/2021) meluncurkan dan menerapkan program Cirebon Security Incident Response Team atau CSIRT.
Wakil Wali Kota Cirebon, Dra. Hj. Eti Herawati saat menghadiri peluncuran CSIRT di lobby Gedung Setda Kota Cirebon, sangat mengapresiasi karena Kota Cirebon dijadikan pilot project penerapan CSIRT. “Terima kasih karena Kota Cirebon menjadi pilot project penerapan CSIRT.” tutur Eti.
Dijelaskan Eti, saat ini keamanan informasi menjadi perhatian dan sangat dibutuhkan. Bahkan keamanan informasi siber menjadi pondasi untuk menjaga keamanan dan keterhubungan seluruh sistem digital.
Tingginya tingkat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi saat ini menurut Eti berbanding lurus dengan resiko dan ancaman keamanannya. “Bahaya insiden siber selalu mengancam. Jangan sampai informasi berharga sampai disalahgunakan,” tandas Eti.
Dalam rangka merespon berbagai permasalahan keamanan di bidang teknologi informasi dibentuknya CSIRT. Tim yang diberi nama Cirebonkota-CSIRT ini akan memberikan pelayanan untuk menjaga keamanan serta keberlangsungan sistem keamanan publik.
Cirebonkota-CSIRT juga bertanggungjawab untuk menerima, meninjau dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. “Siber security ini merupakan sebuah proses, bukan tujuan,” tutur Eti.
Untuk itu siber security harus dilakukan secara terus menerus dan dijalankan oleh satu manajemen tim yang khusus dalam menangani security incident.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (DKIS) Kota Cirebon, Ma’ruf Nuryasa, AP., menjelaskan serangan siber juga terjadi pada sistem digital milik Pemerintah Daerah (Pemda) Kota Cirebon. Hingga 26 Oktober 2021 terdapat 3.817 serangan malware, 180.321 serangan denial of service, 1.271 serangan trojan dan 2 kali serangan web defacement. “Semua telah ditangani oleh Cirebonkota-CSIRT,” tutur Ma’ruf.
Ada pula layanan tambahan meliputi penanganan kerawanan sistem elektronik dan pemulihan insiden. “Dalam menjalankan perannya, Cirebonkota-CSIRT juga berkolaborasi dengan Cirebon Siaga 112,” tutur Ma’ruf. Khususnya dalam menerima laporan insiden yang terjadi pada sistem elektronik yang terdapat pada Pemda Kota Cirebon.
Sementara itu Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintahan Daerah, Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN RI), Hasto Prastowo, menjelaskan perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat juga menciptakan ketergantungan. “Ancaman infrastruktur siber juga semakin gencar sehingga perlu menjadi perhatian bersama,” tuturnya.
Editor : Miftahudin
Artikel Terkait