Gila! Rusia Makin Gencar Serang Ukraina, Donetsk Digempur Rata

Anton Suhartono
Rusia menggempur dua kota di Donetsk setelah merebut Luhansk dari Ukraina (Foto: Reuters)

SLOVIANSK, iNews.id - Serangan Pasukan Rusia makin gila, kali ini menggempur wilayah Donetsk habis-habisan sejak Selasa (5/7/2022) atau sehari setelah Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan kemenangan merebut Provinsi Luhansk dari Ukraina

Donetsk merupakan satu provinsi lagi yang belum dikuasai Rusia dan kelompok separatis pro-Moskow sebagai salah satu tujuan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu.

Rusia menegaskan ingin merebut seluruh Donbass dari Ukraina. Beberapa hari sebelum memerintahkan operasi militer khusus di Ukraina, Presiden Vladimir Putin mengakui berdirinya Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR).

Kali ini pasukan Rusia memfokuskan serangan di beberapa kota di Donetsk, yakni Sloviansk dan Kramatorsk.

Gubernur Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan terjadi pertempuran sengit di pinggiran wilayahnya. Pasukan Rusia dan kekuatan cadangan telah dikirim ke wilayah Donetsk yang berbatasan dengan Luhansk dengan menyeberangi Sungai Donets Siverskiy.

BACA JUGA:

Bejat 2 Kakek Cabuli Gilir Bocah 8 Tahun hingga 16 Kali, Berawal dari Bantuan Sembako

"Sejumlah besar peralatan sedang dikirim ke wilayah Donetsk," kata Gaidai, seraya menambahkan tentara Ukraina menghancurkan sejumlah besar peralatan dan persediaan bahan bakar Rusia, dikutip dari Reuters, Rabu (6/7/2022).

Pejabat di Donetsk mengatakan, pasukan Rusia menyerang pasar serta daerah permukiman di Sloviansk pada Selasa kemarin, menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh lainnya.

Asap membubung dari bengkel otomotif serta api melalap deretan kios di pasar saat petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkannya.

Gubernur Donetsk Pavlo Kyrylenko mengatakan dua kota yakni Sloviansk dan Kramatorsk dihujani serangan rudal dan artileri berat pada sejak Senin malam. 

"Tidak ada tempat yang aman dari penembakan di wilayah Donetsk," ujarnya.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Rusia membantah telah menargetkan permukiman. Pasukannya menggunakan senjata berpresisi tinggi untuk menghancurkan pusat komando dan artileri di Donetsk.

Di Moskow, Rusia mengindikasikan akan terus menggempur Ukraina sampai tujuan operasi militer khusus tercapai. Ketua parlemen majelis rendah Duma Vyacheslav Volodin mengatakan Ukraina telah menjadi negara teroris sehingga Rusia tidak akan menghentikan operasi militer di perbatasan Donbass.

Pernyataan itu mengindikasikan Rusia kemungkinan akan memperluas tujuan operasi.

Indikasi ini juga bisa dilihat dari dua undang-undang yang disahkan Duma. Isinya memungkinkan pemerintah untuk mewajibkan perusahaan-perusahaan untuk memasok kebutuhan militer serta memaksa para pekerjanya bekerja lembur untuk mendukung operasi.

BACA JUGA:

Ternyata ini Sosok Kakek Pembeli Pajero dengan Uang Sekarung, Juragan yang Punya Lahan 30 Hektar

 

Editor : Miftahudin

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network